Menyelami Budaya Batak di TB Silalahi Center, Sumatera Utara

12 Desember 2019 13:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung TB Silalahi menyambut pengunjung yang datang ke TB Silalahi Center. Foto: Andari Novianti/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Patung TB Silalahi menyambut pengunjung yang datang ke TB Silalahi Center. Foto: Andari Novianti/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumatera Utara selama ini dikenal sebagai provinsi yang menghasilkan berbagai tokoh terkenal, salah satunya adalah Tiopan Bernhard (TB) Silalahi. Lahir di Kota Pematang Siantar 17 April 1938, TB Silalahi merupakan mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi Menteri Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, TB Silalahi pernah menjabat sebagai Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal. Berkat prestasinya inilah, akhirnya Sumatera Utara mendirikan TB Silalahi Center di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
TB Silalahi Center. Foto: Andari Novianti/kumparan
Pada Jumat (6/12), kumparan berkesempatan untuk mengunjungi museum ini dalam acara Familiarization Trip Media Digital Nasional ke Destinasi Super Prioritas. Begitu memasuki kawasan museum, kamu akan langsung disambut dengan patung TB Silalahi. Patung tersebut terlihat gagah dan tampak berdampingan dengan seekor anjing.
Tak jauh dari patung tersebut, gedung bertuliskan TB Silalahi Center mulai terlihat. Ondi Siregar, guide yang menemani rombongan kami menuturkan bahwa TB Silalahi Center terdiri dari dua museum, yaitu Museum Batak dan Museum Jejak Langkah TB Silalahi.
ADVERTISEMENT
"Di Museum jejak langkah TB Silalahi terdapat kisah kehidupan masa kecil TB Silalahi hingga berkarier di militer dan pemerintahan. Sementara di Museum Batak, pengunjung bisa belajar mengenai sejarah dan budaya Batak," ujar Ondi.
TB Silalahi Center. Foto: Andari Novianti/kumparan
Ketika memasuki ke museum, kamu akan langsung disambut dengan foto-foto Presiden RI, mulai dari Soekarno hingga Jokowi. Ada pula biografi singkat TB Silalahi yang dihadirkan di sana.
Masuk lebih ke dalam, terdapat panel-panel yang menceritakan perjalanan hidup TB Silalahi. Menariknya, di tempat ini ada replika bangku sekolah dasar yang dulu pernah ditempati TB Silalahi.
Meja tempat TB Silalahi belajar saat duduk di sekolah dasar. Foto: Andari Novianti/kumparan
Tak hanya itu, ada pula mobil yang digunakan TB Silalahi saat berpangkat Mayor ketika bertugas sebagai Ad Mission pasukan PBB di Sinai. Kemudian, ada tanda pangkat dan senjata yang pernah digunakan TB Silalahi, mulai dari pistol hingga senapan serbu M16, serta AK 47.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dipamerkan juga mobil dinas yang pernah dipakai TB Silalahi ketika menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI.
Mobil yang pernah digunakan oleh TB Silalahi. Foto: Andari Novianti/kumparan
Menariknya, ada juga mobil yang pernah dipesan oleh TB Silalahi khusus untuk Presiden Soeharto, karena mobil dinas presiden saat itu belum ada.
"Jadi bapak pesan langsung mobil ini kepada BMW khusus untuk presiden, karena waktu itu mobil dinasnya belum ada. Mobil ini anti peluru," tutur Ondi.
Mobil dinas TB Silalahi saat menjadi menteri. Foto: Andari Novianti/kumparan
Tak jauh dari sana, terdapat ruang kerja TB Silalahi ketika menjabat sebagai menteri. Di ruang kerjanya ini terdapat sebuah opsetan harimau Sumatera yang ditembak TB Silalahi di tempat latihan TNI di Baturaja OKU, Sumatera Selatan.
"Harimau ini ditembak bapak karena mengganggu penduduk di dekat area latihan militer di Baturaja OKU, Sumatera Selatan. Saat itu menembak harimau masih diperkenankan oleh undang-undang yang berlaku," kata Ondi.
Harimau Sumatera yang pernah ditembak TB Silalahi. Foto: Andari Novianti/kumparan
Keluar dari Museum Jejak Langkah TB Silalahi, kami diajak melihat rekonstruksi pemukiman Batak Toba. Di sini terdapat rumah adat batak yang berusia ratusan tahun, serta lumbung-lumbung tempat menyimpan bahan makanan.
ADVERTISEMENT
Tempat terakhir, kami diajak ke area Museum Batak yang di dalamnya terdapat koleksi peninggalan sejarah masyarakat Batak, mulai dari aksara Batak, berbagai patung, tongkat, artefak, senjata, mata uang, peralatan rumah tangga, pakaian adat, hingga miniatur rumah adat.
Pengunjung di TB Silalahi Center. Foto: Andari Novianti/kumparan
Jika kamu tertarik untuk berkunjung ke TB Silalahi Center, museum ini berjarak sekitar 40 menit dari Bandara Internasional Silangit. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 15 ribu untuk weekdays dan Rp 20 ribu saat weekend untuk menikmati sejarah dan budaya Batak di sini.
Tertarik berkunjung ke TB Silalahi Center yang ada di Balige, Sumatera Utara?