Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Bicara Belitung pasti salah satu yang terlintas adalah film Laskar Pelangi. Bagaimana tidak, film yang disutradari Riri Riza ini menuai sukses sekitar tahun 2008 dan membuat nama Belitung naik daun.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang paling diingat dari film Laskar Pelangi adalah kondisi sekolah dari Lintang, Sahara, Ikal, Syahdan, Mahar, Borek alias Samson, Trapani, Harun, A Kiong, dan Kucai. Ya, sekolah itu adalah SD Muhammadiyah Gantong yang sudah reyot dan tentunya minim fasilitas memadai.
Meski sekolah aslinya sudah tak ada, wisatawan bisa berkunjung ke bangunan replikanya. Replika SD Muhammadiyah Gantong atau SD Laskar Pelangi sendiri berada di Kecamatan Gantong, Kabupaten Belitung Timur.
Belum lama ini, kumparan berkesempatan mengunjungi sekolah tersebut. Dengan tiket masuk hanya Rp 5 ribu, kami sudah bisa menelusuri bangunan sekolah yang selalu ramai dikunjungi wisatawan tersebut.
Kedatangan kami disambut dengan tiang bendera dan bangunan sekolah yang tidak layak, persis seperti di film. Bahkan replika sekolah ini juga dilengkapi dengan pasir pantainya.
ADVERTISEMENT
Ya, bila dalam film letak SD Muhammadiyah Gantong berada di dekat pantai berbeda dengan replikanya. Justru bangunan ini berada di lokasi yang agak naik seperti bukit dan pasir tersebut berasal dari penambang timah tak jauh dari lokasi sekolah.
Kemudian kaki kami melangkah lebih dekat dengan bangunan sekolah, rupanya replika SD Laskar Pelangi beratap seng dan memiliki dua kelas. Namun, saat kami datang hanya satu yang dibuka, sementara kelas yang lain tergembok.
Langsung saja kami masuk ke dalam kelas yang terbuka. Kondisinya sangat memprihatinkan, tak berubin dan beralas tanah.
Kemudian terdapat lemari, kursi, dan meja belajar seadanya, serta satu buah papan tulis. Tepat di kanan papan tulis ada tulisan berisi lirik lagu Laskar Pelangi.
ADVERTISEMENT
Kami juga bertemu dengan lima anak laki-laki bertelanjang dada yang sepertinya warga lokal. Mereka membalurkan badannya entah dengan apa, tetapi yang jelas seperti habis bermain lumpur. Katanya mereka berpenampilan seperti itu agar diajak foto oleh wisatawan dan benar saja ada turis yang mengajak mereka foto bersama.
Sementara itu, replika SD Laskar Pelangi didirikan pada tahun 2010 atas swadaya masyarakat Desa Lenggang, dibangun di atas lahan desa yang dulunya merupakan bekas tambang timah. Bila berkunjung ke Belitung, jangan lupa untuk menelusuri jejak Laskar Pelangi, ya!