Menyusuri Dunia Imajinasi Wonderland di Museum ArtScience Singapura

27 Agustus 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pameran ‘Wonderland’ di ArtScience, Marina Bay Sands, Singapura. Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pameran ‘Wonderland’ di ArtScience, Marina Bay Sands, Singapura. Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
ADVERTISEMENT
Museum ArtScience menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Singapura. Museum yang terletak tidak jauh dari Hotel Marina Bay Sands ini menyuguhkan paduan kreatif, mulai dari seni, sains, teknologi, sampai budaya.
ADVERTISEMENT
Memiliki 21 ruangan pameran, Museum ArtScience juga menampilkan pameran bertaraf internasional dalam kurun waktu tertentu. Hal ini jugalah yang kumparan jumpai saat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu.
Benda yang dipamerkan di ‘Wonderland’ di ArtScience, Marina Bay Sands, Singapura. Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
Ya, saat berkunjung, ternyata di Museum ArtScience sedang diadakan pameran Wonderland. Wonderland merupakan cerita karya Lewis Carroll tentang seorang anak perempuan bernama Alice dan petualangannya di negeri ajaib.
Sebelum memasuki ruang pameran, para pengunjung termasuk kumparan memulainya dengan melihat ruang tamu Lewis Caroll. Di tempat ini, kamu akan mendapatkan Lost Map of Wonderland.
Karya yang dipamerkan di Art Science Museum Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
Setelah mendapatkan peta tersebut, kamu bisa memilih memasuki pintu besar atau kecil. Untuk pintu besar, kamu tidak merasakan kesulitan dalam memasukinya. Namun, kamu harus membungkuk sampai jongkok kalau ingin masuk melalui pintu kecil.
ADVERTISEMENT
Berbagai pernak-pernik bertema Alice tertata dengan rapi, membuat mata seakan enggan beranjak menikmatinya. Pameran Wonderland ini mencakup lebih dari 300 artefak dan objek, termasuk koleksi buku edisi pertama, gambar, kostum asli, film, proyektor lentera ajaib, animasi, dan boneka. Ada pula karya asli perancang teater Anna Tregloan serta studio digital kreatif, antara lain Sandpit, Grumpy Sailor, dan Mosster Studio.
Karya seni yang dipamerkan di Art Science Museum Singapura Foto: Moh Fajri/kumparan
Suasana yang didesain interaktif dengan dilengkapi alat peraga, serta audiovisual membuat Alice dan tokoh yang ada di Wonderland bisa membuat pengunjung betah berlama-lama melihat pameran. Tak jarang, para pengunjung mengabadikan pengalamannya dengan foto di setiap sudut yang dirasa menarik.
Di tengah pameran, kamu juga diajak masuk ke ruangan dalam rangka Mad Hatter’s Tea Party yang sudah dilengkapi suguhan piring dan cangkir teh di atas meja. Piring dan cangkir yang semula kosong, tiba-tiba bergantian berisi makanan dan minuman.
Karya yang dipamerkan di Art Science Museum Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
Namun, jangan berharap makanan dan minuman itu bisa disantap sesuka hati, ya. Sebab, semua itu hanyalah bantuan teknologi, mulai dari proyektor sampai dilengkapi audiovisual yang membuat pengunjung berdecak kagum.
ADVERTISEMENT
“Wonderland akan membawa pengunjung masuk ke lanskap imajinasi Alice, bertemu para makhluk yang terkenal dalam kisah-kisahnya dan menjelajahi dunianya dengan suguhan yang kreatif dan membuat penasaran,” kata Direktur Eksekutif Museum ArtScience, Honor Harger.
“Ada pun pintu rahasia yang wajib ditemukan, laci misterius untuk digeledah, dan koridor berliku untuk menavigasi, yang disertai dengan alat peraga yang unik dan pengalaman digital yang luar biasa, menampilkan kisah Alice menjadi nyata,” tambahnya.
Karya yang dipamerkan di Art Science Museum Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
Bagi kamu yang ingin menikmati keseruan menjelajah pameran di Museum ArtScience, hanya perlu membayar tiket masuk sebesar 19 dolar Singapura atau Rp 190 ribu untuk dewasa, dan 14 dolar Singapura atau Rp 140 ribu untuk lansia serta anak-anak. Pameran Wonderland sudah bisa dinikmati sejak 13 April 2019 dan akan berakhir pada 22 September 2019.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Wonderland, berbagai pameran kelas internasional juga pernah ditampilkan di Museum ArtScience, mulai dari Titanic: The Artifact Exhibition (Oktober 2011), Andy Warhol: 15 Minutes Eternal (Maret 2012), Harry Potter: The ExhibitionTM (Juni 2012), The Art of the Brick (November 2012), Mummy: Secrets of the Tomb (April 2013). Kemudian ada Essential Eames: A Herman Miller Exhibition (Juni 2013), Dinosaurs: Dawn to Extinction (Januari 2014), dan Annie Leibovitz A Photographer’s Life 1990–2005 (April 2014).
Suasana di Art Science Museum Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
Selanjutnya, terdapat pameran Da Vinci: Shaping the Future (November 2014), The Deep (Juni 2015), DreamWorks Animation: The Exhibition (Juni 2015), Singapore Stories: Then, Now, Tomorrow (Juli 2015), Nobel Prize: Ideas Changing the world (November 2015), Collider (November 2015), dan Prudential Eye Awards (Januari 2016). Ada juga Van Cleef & Arpels: The Art & Science of Gems (April 2016), Big Bang Data (Mei 2016), Journey to Infinity: Escher's World of Wonder (September 2016), NASA – A Human Adventure (November 2016), The Universe and Art (Maret 2017), HUMAN+ (Mei 2017), dan SERPENTIform (Agustus 2017).
ADVERTISEMENT