Nusa Dua Dipilih Sebagai Proyek Percontohan Work From Bali

30 Mei 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keindahan Pura Ulun Danu, Bali Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Pura Ulun Danu, Bali Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Nusa Dua dipilih oleh sebagai proyek percontohan Work From Bali (WFB) guna membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) di Bali.
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyebut Nusa Dua dipilih karena karena sistem manajemen tunggal, yang membuat kawasan tersebut lebih terkendali dan terawasi. Selanjutnya, program tersebut akan dikembangkan dan diimplementasikan ke kawasan-kawasan Bali lainnya.
Foto udara Pantai Nusa Dua di Bali. Foto: Shutter Stock
"Tujuan utama program WFB adalah meningkatkan rasa percaya kepada wisatawan domestik. Selain itu, juga diharapkan kedatangan ASN dan BUMN akan menjalankan kembali roda perekonomian Bali, yang selama masa pandemi ini paling mengalami penurunan," kata Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Hermin Esti Setyowati, seperti dikutip dari Antara, Minggu (30/5).
Hermin mengatakan, hal ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MOU) tentang Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali dalam rapat koordinasi lanjutan yang digelar pada Jumat (28/5).
Ilustrasi wisatawan yang mematuhi protokol kesehatan di Bali Foto: Shutter stock
Kemenko Marves beserta tujuh kementerian atau lembaga di bawah koordinasinya langsung bergerak untuk langsung mengimplementasikan program ini.
ADVERTISEMENT
Hermin menyebut penandatanganan nota kesepahaman antara ITDC dan Kemenko Marves tersebut menandai mulai diimplementasikannya program work from Bali. Ini juga bentuk ajakan terhadap para ASN dan BUMN untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas pekerjaan.
Aktivitas tersebut beraneka ragam, mulai dari rapat, focus group discussion (FGD), peningkatan kapasitas, outbond, dan sebagainya.
Ilustrasi wisatawan yang sedang memilih oleh-oleh Foto: Shutter Stock
"Di tengah pandemi COVID-19 ini, kita hidup dalam keadaan yang tidak normal. Segala sesuatu mengalami pergeseran, termasuk gaya hidup dan pekerjaan. Dalam konteks ini adalah pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif," imbuh Hermin.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC, Arie Prasetyo, mengungkapkan prioritas pihaknya dalam program Work From Bali adalah menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan pengunjung.
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
"Secara kawasan, hotel, seluruhnya telah tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental sustainability). Hari ini juga adalah hari terakhir dari vaksinasi tahap dua, yang kami lakukan kepada seluruh karyawan serta pelaku usaha di sekitar wilayah Nusa Dua," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Arie melanjutkan, kawasan Nusa Dua memiliki integrated end-to-end service yang berlaku sejak kedatangan wisatawan di bandara.
Dalam pelaksanaan Work From Bali, pengunjung akan melalui pemeriksaan dan pendataan secara menyeluruh. Pengunjung juga direkomendasikan untuk hanya mengunjungi tempat usaha di luar kawasan yang telah tersertifikasi CHSE demi menjaga protokol kesehatan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)