Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Okupansi Hotel di Nusa Penida Capai 80 Persen Saat Periode Low Season
23 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI ) Kabupaten Klungkung, Bali, mencatat okupansi hotel di Nusa Penida . Tingkat okupansi hotel di pulau tersebut mencapai rata-rata kisaran 60-80 persen, meski saat ini memasuki periode low season.
ADVERTISEMENT
Sekretaris PHRI Kabupaten Klungkung, Wayan Sukadana, mengatakan kunjungan biasanya mulai turun pada bulan Oktober hingga November. Akan tetapi, kali ini okupansi hotel di Nusa Penida mengalami peningkatan.
"Musim low season kunjungan mulai turun biasanya pada Oktober hingga November," kata Wayan, seperti dikutip dari Antara.
Wayan memproyeksikan geliat kunjungan wisatawan masih terjadi saat low season, karena adanya ajang pariwisata yang menarik kunjungan salah satunya Nusa Penida Festival yang berlangsung 10-12 Oktober 2024.
Adapun, penyumbang wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Nusa Penida, termasuk dua gugusan Pulau Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan adalah wisatawan mancanegara di antaranya negara-negara di kawasan Eropa, seperti Jerman, Inggris, kemudian negara lain di antaranya China dan India.
Ia mencatat saat ini jumlah akomodasi di tiga pulau wisata itu diperkirakan hingga sekitar 600 unit, yang sebagian besar di antaranya dikelola oleh masyarakat setempat dengan jenis akomodasi berupa penginapan homestay atau cottage.
ADVERTISEMENT
Tingkat Okupansi Hotel Saat High Season
Sedangkan saat musim ramai kunjungan wisatawan (high season), tingkat okupansi rata-rata mencapai kisaran 70 hingga 90 persen, dan rata-rata pergerakan wisatawan yang tiba di Pulau Nusa Penida per hari mencapai 5.000 hingga 6.000 orang.
Sedangkan, akses utama menuju Pulau Nusa Penida dan sekitarnya bisa melalui Pelabuhan Sanur Kota di Denpasar, Pelabuhan Kusamba di Kabupaten Klungkung, dan Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem.
Sementara itu, pelaku pariwisata menurut Wayan, saat ini berupaya mengemas program pariwisata yang menekankan keberlanjutan, dan memberi pengalaman kepada wisatawan sebagai bauran yang memiliki daya tarik kepada turis.
Atraksi wisata yang memberi pengalaman ke para wisatawan itu di antaranya kegiatan budidaya rumput laut hingga kegiatan konservasi, yang menyesuaikan dengan potensi wisata di Nusa Penida dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Pariwisata harus dimaknai sebagai ekonomi berkelanjutan, budaya berkelanjutan dan konservasi alam," pungkasnya.