Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini pula yang dibuktikan saat World Travel Market (WTM) 2019 di London, Inggris, yang digelar selama 4-6 November 2019.
Dilansir Antara, Senin (11/11), Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abed Frans, mengemukakan paket tur wisata baru di NTT lebih diminati para wisatawan mancanegara (wisman), dibandingkan paket-paket yang tersedia selama ini.
"Wisatawan mancanegara umumnya mulai lebih meminati paket-paket tur wisata yang baru di NTT, bukan yang sudah umum seperti tersedia selama ini," ucap Abed.
Lebih lanjut, Abed mengemukakan bahwa hal itu berkaitan dengan minat wisatawan mancanegara terhadap paket tur wisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dipromosikan dalam ajang World Travel Market (WTM) 2019 di London, Inggris.
ADVERTISEMENT
Abed mengatakan, minat para wisman ini tercermin dari kerja sama pembelian paket tur wisata ke NTT dalam ajang bisnis wisata internasional tersebut.
Dia menyebut, paket tur wisata baru di antaranya, seperti wildlife, adventure, dan paket-paket special interest lainnya.
"Dan kebetulan memang NTT memiliki semua paket wisata baru yang diminati ini, sehingga banyak yang terjual," katanya.
Dia mengatakan, dalam ajang WTM tersebut, pihaknya sebagai pelaku wisata juga telah memperbaharui harga-harga paket wisata ke NTT kepada para partner mancanegara yang selama ini sudah bekerja sama.
Selain itu, lanjutnya, kerja sama perjalanan wisata juga dijalin bersama para partner baru dari mancanegara, khususnya dari Eropa Timur dan India.
"Mereka para partner baru ini banyak yang meminta untuk kerja sama perjalanan wisata, khususnya wisata baru seperti wildlife, adventure, dan lainnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Abed menambahkan, keterlibatan langsung NTT dalam ajang WTM 2019 telah memberikan dampak yang bagus terhadap promosi dan penjualan paket wisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Dia menyebutkan, secara keseluruhan nilai transaksi kerja sama perjalanan wisata ke Indonesia dengan berbagai pelaku usaha wisata mancanegara mencapai Rp 30 miliar-Rp 35 miliar.
Dari total nilai transaksi itu, lanjutnya, NTT mendapatkan porsi nilai diperkirakan mencapai 25 persen hingga 30 persen.