Pasar Jodoh di Shanghai, Wadah Para Orang Tua di China Berburu Menantu

10 Oktober 2020 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Jodoh di Shanghai, China Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Jodoh di Shanghai, China Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Urusan jodoh terkadang menjadi masalah yang cukup membuat beban hidup bertambah, khususnya saat memasuki usia matang untuk berumah tangga. Bagi sebagian orang, memanfaatkan situs kencan atau perjodohan menjadi salah satu ikhtiar yang dilakukan agar bisa mendapat jodoh.
ADVERTISEMENT
Namun, berbeda dengan para jomblo di China. Salah satu yang dilakukan penduduk negeri tirai bambu itu adalah dengan menghadirkan pasar jodoh yang ramai dikunjungi para orang tua yang ingin anaknya segera dipinang.
Dilansir Amusing Planet, setiap hari Sabtu dan Minggu siang hingga pukul 17.00 waktu setempat, tak peduli bagaimanapun cuacanya, masyarakat memenuhi pasar jodoh yang digelar di taman rakyat di Shanghai, China. Kebanyakan yang datang adalah para orang tua yang memiliki anak masi berstatus lajang. Tujuannya adalah untuk bergabung dalam pasar jodoh yang diadakan di sana.
Pasar Jodoh di Shanghai, China Foto: Shutter stock
Memasuki pasar ini, pengunjung bisa melihat-lihat berbagai ‘poster profil para pria dan wanita’. Setiap poster yang dipampang menggambarkan identitas diri sang pencari jodoh, mulai dari nama, alamat, pekerjaan, hingga berat dan tinggi badan.
ADVERTISEMENT
Karena masyarakat China sangat percaya dengan perhitungan nasib, tak lupa juga shio dan zodiak ikut dituliskan. Lucunya, tak hanya berhenti sampai pada acara memasang data diri sang anak, para orang tua pun berkeliling dan mengobrol dengan para orang tua lainnya, siapa tahu ada yang cocok.
Walaupun hak untuk memilih pasangan telah lama digaungkan di China, tetapi para orang tua masih merasa perlu untuk mengatur anak-anak mereka. Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Menurut para orang tua di China, anak-anak mereka kesulitan mencari jodoh lantaran terlalu disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari.
Pasar Jodoh di Shanghai, China Foto: Shutter stock
Secara tradisional pun perjodohan masih sangat lekat dalam budaya masyarakat, termasuk di China. Untuk menemukan calon belahan jiwa anak mereka, langkah pertama yang dilakukan para orang tua adalah berkenalan dengan orang tua lainnya yang juga mencari jodoh di pasar tersebut. Jika kedua belah pihak setuju, para orang tua akan memperkenalkan anak mereka untuk ke jenjang yang lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Alih-alih demi kebaikan anak, banyak anak muda menganggap ide itu memalukan. Tetapi bagi orang tua mereka, ini adalah pilihan terakhir dan satu-satunya cara mempertahankan gaya kencan tradisional untuk anak-anak mereka di China modern.
Seiring berjalannya waktu, pola pernikahan di China telah berubah seiring berjalannya zaman. Generasi muda di usia 20-an dan 30-an umumnya tidak terlalu terburu-buru untuk menikah, karena ada urusan yang lebih mendesak seperti karier. Wanita terpelajar di China memiliki lebih banyak pilihan daripada wanita di generasi sebelumnya dan tidak takut untuk mengutamakan karier mereka.
Pasar Jodoh di Shanghai, China Foto: Shutter stock
Perubahan ideologi pernikahan ini menempatkan perempuan pada posisi kekuasaan yang lebih tinggi dalam masyarakat tradisional yang didominasi laki-laki. Hal ini diperparah oleh fakta bahwa rasio jenis kelamin di China tetap miring secara tidak normal selama hampir tiga dekade.
ADVERTISEMENT
Pasar jodoh di Shanghai ini hanyalah salah satu dari beberapa pasar terbuka lainnya di China. Meskipun ribuan orang tua rajin mengunjungi pasar ini di akhir pekan, ternyata tingkat keberhasilan mencarikan jodoh untuk sang anak terhitung masih rendah. Banyak orang tua yang harus kembali bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun untuk mencarikan belahan jiwa untuk sang anak.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).