Pemerintah Selandia Baru Larang Turis Berenang dengan Lumba-lumba

2 September 2019 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lumba-lumba di Selandia Baru. Foto: ©Tim Clayton/Corbis via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Lumba-lumba di Selandia Baru. Foto: ©Tim Clayton/Corbis via Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Selandia Baru mengeluarkan larangan bagi turis untuk berenang bersama dengan lumba-lumba hidung botol di Bay of Islands, North Island. Larangan ini diberikan bukan tanpa alasan, justru penelitian para ilmuwanlah yang dijadikan sebagai landasannya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Lonely Planet, penelitian menunjukkan bahwa interaksi manusia dengan lumba-lumba mendorong terjadinya penurunan jumlah. Karena itu, akan lebih baik apabila pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang bersama dengan hewan menggemaskan ini demi kelangsungan dan kelestarian hidup mereka.
Larangan berenang bersama lumba-lumba hidung botol diberlakukan untuk operator tur di Bay of Islands. Bay of Islands sendiri merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari 144 pulau dan dikenal luas oleh wisatawan karena keindahan kehidupan lautnya.
Sejumlah turis berenang bersama lumba-lumba di Selandia Baru. Foto: ©Tim Clayton/Corbis via Getty Images
Menurut penelitian Departemen Konservasi, interaksi manusia dan tingkah mereka yang sangat senang ketika bertemu dengan lumba-lumba rupanya memiliki dampak yang signifikan terhadap waktu istirahat dan perilaku konsumsi binatang laut tersebut.
Karena lumba-lumba hidung botol menghabiskan sekitar 86 persen waktu mereka pada siang hari untuk berhadapan dengan pengunjung yang datang dari satu kapal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tingginya volume perjalanan kapal di kawasan Bay of Islands juga menjadi penyebab lumba-lumba menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengurusi 'rumah tangganya'. Seperti memberi makan, merawat anak-anak mereka, dan juga tidur.
Melihat hal itu, kini Departemen Konservasi juga membatasi waktu interaksi dengan lumba-lumba dari 30 menit menjadi 20 menit, begitu pula dengan waktu kunjungannya. Jika biasanya wisatawan bisa datang sepanjang hari, kini kamu hanya diperbolehkan menonton lumba-lumba pada pagi dan sore hari saja.
"Sangat sulit untuk mengontrol sekelompok hewan liar yang terbiasa berenang bebas. Apalagi lumba-lumba memang sering berenang ke arah kapal tanpa diminta atau disuruh, dan kamu tidak bisa menempatkan penghalang di sekitar mereka," kata Sue Reed-Thomas, DOC Northern North Island Director of Operations seperti yang diberitakan kembali oleh Lonely Planet.
Sejumlah turis berenang bersama lumba-lumba di Selandia Baru. Foto: ©Tim Clayton/Corbis via Getty Images
Jika melihat alasan tersebut, kamu mungkin saja menjadi salah satu orang yang setuju dengan larangan tersebut. Apalagi mengingat lumba-lumba hidung botol diklasifikasikan sebagai binatang yang terancam punah di Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Populasi lumba-lumba hidung botol di Bay of Islands pun terhitung sangat sedikit. Pemerintah setempat mencatat bahwa dulunya ada 270 lumba-lumba hidung botol yang tinggal di Bay of Islands pada tahun 1999, jumlah ini menurun hingga hanya tinggal 31 ekor saja saat ini.
Meski begitu, larangan berenang bersama lumba-lumba di Selandia Baru hanya berlaku bagi operator tur di Bay of Islands sedangkan tur kapal di kawasan lain yang berinteraksi dengan lumba-lumba masih diizinkan.