Penginapan AirBnb di Inggris Ini Larang Tamu yang Memiliki Berat 100 Kg Menginap

15 September 2020 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang gemuk Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang gemuk Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua pemilik penginapan Airbnb di Inggris dikecam dan disebut sebagai "fatphobic" atau fobia orang bertubuh gemuk setelah mengeluarkan peraturan yang dianggap konyol bagi sebagian orang. Mereka mendapat kecaman publik setelah melarang tamu dengan berat di atas 100 kg menginap di sana.
ADVERTISEMENT
Aturan yang dibuat oleh pemilik penginapan Bobbit's Lair di Kota Sandwich, Kent, Inggris, itu dianggap diskriminatif kepada sekelompok orang bertubuh gemuk. Zsu dan Marcus, pemilik Airbnb tersebut menuliskan daftar aturan yang menyatakan, bahwa mereka tidak menerima tamu menginap yang berat badannya lebih dari 100kg.
Mereka juga tidak menerima tamu yang memiliki gangguan makan. Mereka dianggap kasar dan dituduh fobia terhadap orang dengan bobot tubuh besar.
Namun, penginapan di Inggris tersebut cukup menarik pengunjung, karena memiliki sentuhan kuno seperti dinding abad ke-15 yang dipadukan dengan dapur modern serta hot tub outdoor.
Ilustrasi orang gemuk Foto: Shutter stock
Menanggapi hal tersebut, salah seorang aktivis 'Body Positivity' bernama Lindsay McGlone, memberikan komentar pedasnya dalam akun Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
"Menyebut berat badan secara spesifik adalah 'fatphobic' alias mendiskriminasi orang dengan tubuh besar. Mereka menyebut tidak ingin ada orang gendut di penginapan mereka. Mereka juga tidak mau mengambil uang dari orang gendut," kata McGlone.
McGlone bahkan melaporkan Marcus dan Zsuzanna kepada pihak Airbnb. Namun, ternyata peraturan tersebut jauh dari tujuan mendiskriminasi orang yang bertubuh gemuk.
Marcus dan Zsuzanna mengatakan bahwa alasan mereka mengeluarkan kebijakan itu karena penginapan tersebut kayunya sudah sangat tua, sehingga ditakutkan tamu dengan berat di atas 100 kg akan merusak bangunan penginapan itu.
Ilustrasi kamar hotel mewah Foto: Shutter Stock
"Tukang saya bilang, kalian harusnya tidak menyewakan penginapan ini untuk orang dengan badan besar. Kami pun menyetujuinya. Sayangnya, ada orang-orang yang tersinggung. Saya mengerti, orang bisa gampang tersinggung dengan kenyataan yang pahit," Jelas Marcus.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pihak Airbnb menyebut tindakan diskriminasi tidak dibenarkan dalam platform mereka. Akhirnya untuk sementara penginapan milik Marcus di-suspend sampai proses investigasi dinyatakan selesai.
"Kami mendorong kebijakan non-diskriminasi, jika ada tamu yang merasa didiskriminasi, kami akan menyediakan dukungan penuh untuk memastikan mereka menemukan tempat untuk menginap," ujar pihak Airbnb.
Setelah viral di media sosial dan mendapatkan kemarahan publik, pemilik penginapan diketahui mulai mengganti aturannya. Daftar aturan tersebut diubah menjadi "TIDAK ADA tamu yang berat badannya lebih dari 100 kg karena kami memiliki pohon ek sangat tua di sini".
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).