Pertama di Indonesia, Bali Punya Museum Penanggulangan Terorisme

27 November 2019 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Museum Penanggulangan Terorisme di Polda Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Museum Penanggulangan Terorisme di Polda Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Bali membangun sebuah museum penanggulan terorisme. Museum ini dibangun untuk mengenang jasa-jasa aparat keamanan dalam tragedi bom di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terletak di Jalan WR. Supratman, Tohpati, Denpasar, museum bernama "Prakasa Rucira Garjita" itu terbuka untuk umum. Museum ini memiliki satu lantai dan dibangun dengan tujuan untuk mengenang apa yang sudah dilakukan para penegak hukum, Satgas Anti Teror Densus 88, BNPT, serta seluruh stakeholder kepolisian daerah. Museum ini berisi benda-benda yang berasal dari tragedi Bom Bali I hingga Bom di Medan tahun 2019 lalu.
Suasana di Museum Penanggulangan Terorisme di Polda Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Ide dari membangun ini bagaimana polisi melindungi hak asasi manusia, hak yang paling hakiki, the most important right is hak untuk hidup," kata Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose, dalam sambutannya, Rabu (27/11).
Peresmian gedung ini juga dihadiri oleh Komjen Pol Purn Gorsi Mere, perwira yang pernah bertugas di Satuan Antiteror operasi Bom Bali I. Komjen Pol Purn I Made Mangku Pastika, yang merupakan Mantan Kapolda Bali tahun 2003-2005, Irjen Pol Purn Surya Darma, mantan Kadensus 88 Anti Teror, dan sejumlah pejabat daerah Bali.
ADVERTISEMENT
Suasana di Museum Penanggulangan Terorisme di Polda Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Golose mengatakan, peristiwa bom yang selama ini terjadi sangat berpengaruh pada ekonomi Indonesia, terutama Bom Bali I. Untuk itu, pembangunan museum dianggap penting hadir di Bali.
Selain itu, Golose mengatakan, Museum Prakasa Rucira Garjita juga penting bagi generasi baru yang bekerja di aparat keamanan. Museum ini akan dijadikan pelajaran bagi setiap anggota untuk menanggulangi terorisme.
Barang-barang di Museum Penanggulangan Terorisme di Polda Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Kalau kita lupa dengan hal itu, maka kita akan rentan dengan serangan teror. Ini yang menjadi ide mendirikan museum ini. Museum ini kecil, tapi mengandung dan menyimpan banyak makna, bagaimana kita melawan teror, bukan hanya mengingat,” kata dia.
Golose mengatakan, aksi teror ini juga telah memakan ratusan korban sipil dan aparat keamanan.
Suasana di Museum Penanggulangan Terorisme di Polda Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Kita harus menyadari bahwa teroris itu bukan musuh polisi, tapi musuh rakyat Indonesia. Karena itu bukan sifat bangsa kita, bukan juga agama, tapi itu adakah ideologi berbeda," pungkas Golose.
ADVERTISEMENT