Pertama Kalinya Masjid Tertua di Vancouver, Kanada, Kumandangkan Azan

14 Mei 2020 16:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umair Khan, Imam masjid terbesar di British Columbia, Masjid Baitur Rahman di Delta, British Columbia, Kanada. Foto: REUTERS / Jesse Winter
zoom-in-whitePerbesar
Umair Khan, Imam masjid terbesar di British Columbia, Masjid Baitur Rahman di Delta, British Columbia, Kanada. Foto: REUTERS / Jesse Winter
ADVERTISEMENT
Mendengarkan suara azan bergema pastinya menjadi sebuah keistimewaan yang sering kali umat Islam tak bisa dapatkan ketika berada di luar negeri. Terutama di negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam seperti Kanada.
ADVERTISEMENT
Tapi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, masjid tertua di Vancouver mengumandangkan suara azan pada saat matahari terbenam, tepat ketika berbuka puasa. Kumandang azan ini merupakan yang pertama kalinya, setelah Al Masjid Al Jamia didirikan pada 1963.
Ini menjadikan Al Masjid Al Jamia jadi masjid pertama di Kota Vancouver yang pertama kali mengumandangkan azan. Dilansir CBC, hal ini dilakukan untuk memberikan rasa keberagaman selama masa pandemi.
Ilustrasi masjid Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Kumandang azan disiarkan melalui pengeras suara dan dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari, hingga bulan Ramadhan berakhir. Terutama pada saat sahur dan juga berbuka untuk mengingatkan pemeluk Islam untuk menikmati makanannya.
Selain untuk mengingatkan waktu sahur, berbuka, dan beribadah, azan yang berkumandang dari Al Jamia Al Masjid di Vancouver, Kanada, itu juga punya makna lain, lho.
ADVERTISEMENT
Menurut Haroon Khan, salah seorang wali di masjid tersebut, kumandang azan bermakna mengingatkan seluruh masyarakat Vancouver kalau mereka bersaudara.
Tanpa peduli agama, ras, atau profesinya, baik secara umum maupun pribadi, mereka semua punya peran penting dalam menghadapi COVID-19.
"Kami menyiarkan azan untuk memberikan harapan pada komunitas kami dan seluruh komunitas lainnya, bahwa suatu hari, kita semua akan dapat berkumpul kembali, terutama di tempat ini," ujarnya.
Pandemi COVID-19 membuat tempat ibadah ditutup dan terpaksa menangguhkan pertemuan dan ibadah harian di masjid. Langkah tersebut tentu saja dilakukan untuk mencegah terjadinya pertemuan besar selama pandemi.
Padahal biasanya pada bulan Ramadhan, orang-orang akan berkumpul di masjid. Akan banyak orang yang datang untuk salat, berkumpul, berbuka bersama, dan tentu saja salat tarawih berjamaah.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat merindukannya (momen-momen itu)," kata Khan lagi.
Dalam mengumandangkan azan, masjid telah bekerja sama dengan pejabat kota. Sehingga mereka tetap 'berada pada jalur' sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tidak menimbulkan kebisingan.
Wali Kota Vancouver, Kennedy Stewart, mengatakan bahwa ia senang, karena bisa mencapai kesepakatan dengan pengurus masjid. Apalagi selain di Vancouver, masjid-masjid lainnya di Kanada, seperti Alberta, Ontario, dan kota-kota lainnya telah menyiarkan azan saat matahari terbenam selama masa pandemi.
"Pertemuan seluruh agama di bawah atap masjid ini memberikan kedamaian, harapan, dan inspirasi bagi semua orang yang hadir. Hal tersebut juga merupakan simbol bahwa masyarakat Vancouver memiliki kedekatan, sehingga kawasan menjadi tempat spesial untuk dihuni," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.