Petak Sembilan, Kawasan Isolasi Etnis Tionghoa hingga Pusat Perekonomian Jakarta

8 Februari 2021 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Wihara Hian Tan Keng kawasan Petak Sembilan, Jakarta, menjelang momen Cap Go Meh, Selasa (19/2). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Wihara Hian Tan Keng kawasan Petak Sembilan, Jakarta, menjelang momen Cap Go Meh, Selasa (19/2). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petak Sembilan di Gang Pancoran, Glodok, Jakarta Barat tersohor sebagai destinasi dengan budaya etnis Tionghoa yang kental.
ADVERTISEMENT
Kawasan pecinan terbesar di Jakarta ini mayoritas dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Meski begitu, ada juga warga etnis lain yang hidup berdampingan secara harmonis.
Para pedagang memadati Petak Sembilan dengan menjual makanan, pernak-pernik, sampai alat ibadah Kong Hu Cu. Di sini ada pula klenteng atau kuil yang merekam sejarah etnis Tionghoa di Jakarta.
Pembeli melihat pernak-pernik imlek yang dijual di kawasan Glodok, Jakarta Barat merapikan dagangannya. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sejarah Petak Sembilan

Hingga saat ini, tak ada yang tahu secara persis asal nama Petak Sembilan. Namun dilansir Tionghoa Info, penamaan Petak Sembilan diambil karena kawasan ini dulunya memiliki sembilan rumah petak.
Konon, menurut warga sekitar rumah petak sembilan itu adalah sebuah warung kopi. Setiap pengunjung yang masuk ke kawasan ini, selalu mengatakan mereka ingin minum kopi di rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski sudah menjadi identitas kawasan Glodok, rumah berpetak sembilan itu sudah tidak ada lagi.
Pengunjung membakar dupa untuk sembahyang. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Di sisi lain, Petak Sembilan seperti kawasan Glodok lainnya, juga menyimpan sejarah dan cerita dari masa lalu yang tidak boleh terlupakan.
Kawasan Glodok dulunya merupakan bekas tempat isolasi bagi warga Tionghoa. Pada abad ke-17, VOC menempatkan masyarakat Tionghoa dalam satu kawasan, yang kini dikenal sebagai kawasan Petak Sembilan dekat Vihara Dharma Bhakti.
Strategi itu dilakukan demi keamanan para kolonial dan para penghuni benteng pascaperistiwa Geger Pecinan. Pada Oktober 1740, VOC membantai 10 ribu orang Tionghoa di dalam kompleks Benteng Batavia.
Dalam perkembangannya, Glodok dan kawasan Gang Pancoran yang awalnya adalah tempat isolasi warga keturunan Tionghoa, justru tumbuh menjadi pusat perekonomian dan perdagangan bagi warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
Glodok dan Gang Pancoran sejak dahulu menjadi urat nadi perekonomian Jakarta, hingga akhir dekade 1990-an.

Petak Sembilan Ramai Dikunjungi Saat Imlek

Pengunjung kelenteng pada perayaan imlek. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Petak Sembilan menjadi salah satu destinasi wisata di Jakarta yang ramai dikunjungi saat Imlek. Biasanya, banyak warga yang menyaksikan momen aktivitas sembahyang di Klenteng Vihara Dharma Bhakti.
Klenteng ini memang sudah menjadi salah satu pusat perayaan Tahun Baru Imlek di Jakarta. Di sini, wisatawan dapat melihat nuansa warna merah yang lekat dengan ornamen Imlek, seperti lampion, lilin, sampai lukisan bergambar ikan dan barongsai.
Di sana juga kerap mengadakan festival pecinan yang menampilkan pertunjukan budaya etnis Tionghoa seperti Barongsai.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).