PHRI Sebut Okupansi Hotel Diprediksi Meningkat pada Hari Kedua Lebaran

6 April 2023 13:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tamu hotel. Foto: Dragon Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tamu hotel. Foto: Dragon Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tak hanya ditandai dengan besarnya mobilitas masyarakat yang ingin mudik atau pulang kampung ke kampung halaman. Momen tersebut juga dimanfaatkan traveler untuk liburan bareng keluarga, dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, memprediksi okupansi (tingkat keterisian kamar) hotel akan terjadi pada hari kedua Lebaran. Analisisnya didasari dengan melihat karakter pelaku perjalanan mudik yang terbiasa melakukan silaturahmi pada hari pertama, dan berwisata pada hari berikutnya.
Ilustrasi lobby hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto
"Lazimnya memang seperti itu, karena karakter traveler mulai melakukan perjalanan wisata pada hari kedua Lebaran bersama keluarga, setelah sebelumnya bersilaturahmi pada hari pertama," kata Maulana, seperti dikutip dari Antara.
Maulana menambahkan, sepanjang Ramadhan okupansi hotel masuk pada tingkatan low season setiap tahunnya, karena masyarakat yang mengurangi kegiatan. Hal itu akan berbeda jika bulan Ramadhan telah usai.
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran. Foto: Odua Images/Shutterstock
Saat memasuki Lebaran, okupansi hotel justru akan kembali pada periode sebelumnya atau bahkan mengalami peningkatan, seperti peak season.
ADVERTISEMENT
"Apalagi mayoritas perhotelan mengandalkan atau memiliki ketergantungan dari kegiatan domestik, seperti rapat, pertemuan, konferensi, dan seterusnya. Sedangkan dari sisi leisure atau perjalanan, orang-orang juga membatasi kegiatan di bulan Ramadhan bila memang tidak terlalu penting," tuturnya.
Biasanya, peningkatan ketersediaan hunian kamar mulai terjadi sepekan sebelum libur Lebaran, karena banyak pelaku perjalanan yang sudah merencanakan destinasi favorit yang akan mereka kunjungi selama musim libur.

Peningkatan Okupansi Hotel saat Lebaran

Ilustrasi pintu masuk kamar hotel. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Kemudian yang jadi pertanyaan, berapa hari peningkatan okupansi tersebut akan terjadi? Maulana mengatakan hal itu bergantung pada Cuti Bersama yang ditetapkan setiap tahunnya.
“Lalu berapa hari peningkatan okupansi? Hal ini juga bergantung pada berapa lama Cuti Bersama yang ditetapkan setiap tahun,” kata Maulana.
ADVERTISEMENT
Melalui Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, pemerintah telah menetapkan hari libur dan Cuti Bersama selama lima hari, yaitu pada 19, 20, 21, 24, dan 25 April 2023.
Ilustrasi cuti tenang Foto: Shutterstock
Mencermati pola libur tersebut, Maulana menilai akan ada potensi kecenderungan para pelaku perjalanan memperpanjang masa liburan mereka tahun ini.
“Menariknya tahun ini Cuti Bersama ditambah dua hari menjelang Lebaran. Kalau di hotel tentu itu tidak akan terlalu berdampak, karena pada umumnya okupansi mengalami peningkatan pada hari kedua Lebaran. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan banyak orang yang memperpanjang cuti mereka karena tanggal 1 Mei juga libur," papar Maulana.
Ilustrasi kamar hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto
Untuk itu, PHRI menargetkan terjadinya peningkatan jumlah pergerakan pemudik melalui perjalanan jalur darat yang akan secara otomatis mencerminkan okupansi tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Harapan kami akan ada pergerakan cukup tinggi pada satu minggu sebelum Lebaran. Tentu kami berharap peningkatan okupansi benar-benar terjadi dalam waktu yang cukup panjang, yaitu lebih dari lima hari," pungkasnya.