Sandiaga Uno Maksimalkan Platform Digital untuk Pengembangan Desa Wisata

28 Juli 2021 9:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mendorong pengelola desa wisata di Indonesia untuk memanfaatkan secara maksimal platform digital, termasuk sosial media dengan membuat konten-konten kreatif dalam bingkai strategi digital marketing.
ADVERTISEMENT
Sandiaga meyakini, desa wisata bisa menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
"Saya melihat bahwa tren ke depan akan sangat bergantung kepada kecepatan kita meningkatkan keterampilan. Yakni pengelola desa wisata untuk bisa masuk ke dalam ekonomi digital dan ekonomi berbasis kreatif serta bagaimana mengelola daya tarik wisata untuk disebarluaskan melalui platform digital. Jadi, ini merupakan keniscayaan," kata Menparekraf Sandiaga Uno, saat menjadi narasumber dalam kegiatan "Bimtek & Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 untuk wilayah IV" yang digelar secara daring, Selasa (27/7), seperti dikutip dari keterangan resminya.
Desa Penglipuran, Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Karenanya, ajang ADWI 2021 yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf turut memasukkan konten kreatif sebagai salah satu dari tujuh kategori yang dilombakan. Selain homestay, toilet, suvenir, digital, CHSE, dan daya tarik wisata.
ADVERTISEMENT
Melalui bimbingan teknis dan workshop online yang kali ini diikuti lebih dari 300 pengelola desa wisata di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat ini, diharapkan para peserta mendapat pemahaman yang lebih terkait hal tersebut.
Menparekraf Sandiaga Uno di Desa Penglipuran, Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
"Seperti pemahaman tentang SEO (Search Engine Optimization) yang menjadi sangat penting. Karena setiap individu ketika masuk ke digital berawal dari search dan angkanya mencapai 80 persen. Karena itu kita harus bisa mendorong adanya pemahaman SEO bagi pengelola desa wisata," lanjut Sandiaga.
Kemenparekraf dikatakannya akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pengelola desa wisata secara berkala. Tidak hanya di dalam ajang ADWI, tapi secara simultan melalui berbagai program kedeputian yang ada di Kemenparekraf/Baparekraf.
Ilustrasi desa wisata di Lombok Foto: Dok. Kemenparekraf
"Kita akan terus jalankan program pendampingan agar terwujud desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Bukan Indonesia membangun desa, tapi bagaimana desa membangun Indonesia," ujar Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Sandiaga berpesan untuk menjaga semangat tersebut, dan terus memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih kreatif, aktif, dalam mempromosikan desa wisatanya.
Khusus desa wisata yang ada di wilayah IV, agar dapat memaksimalkan potensi wisatawan yang ada. Menurutnya, Jabodetabek adalah pasar terbesar atau sekitar 35 hingga 40 juta wisatawan berasal dari daerah ini.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 di Kampung Wisata Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
"Mereka (pemda dan pengelola desa wisata) harus dapat menghadirkan wisata dengan konsep localize, personalize, customized, and smaller in size. Karena kalau tidak akan sayang, dalam 1 jam wisatawan bisa menuju ke desa wisata dengan menggunakan mobil atau kapal ke Pulau Seribu," kata Sandiaga.
Influencer yang juga menjadi salah satu anggota dewan juri "ADWI 2021", Atta Halilintar, menambahkan, peran digital marketing khususnya sosial media saat ini memang begitu tinggi. Di mana penetrasi dan kecepatan internet di Indonesia yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 67 persen user yang melihat iklan offline melanjutkan pencarian di internet. Sekitar 57 persen orang yang menonton iklan di televisi juga melakukan pencarian di internet. Strategi pemasaran melalui digital juga memiliki jangkauan yang luas dan rentan waktu yang lama.
"Dengan strategi digital marketing, informasi mengenai produk ataupun jasa yang dipasarkan dapat diakses kapanpun," kata Atta.
Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menjelaskan, Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 merupakan salah satu kegiatan unggulan Kemenparekraf yang bertujuan untuk mewujudkan pengembangan desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Mengusung tema "Indonesia Bangkit” diharapkan kegiatan ini dapat mampu menjadi daya ungkit bagi ekonomi nasional dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi berbagai desa wisata di indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
ADVERTISEMENT
"Pengelola desa wisata diharapkan dapat menunjukkan potensi desanya masing-masing, yang berfokus pada empat pilar pengembangan desa yaitu pengelolaan atau manajemen, sosial budaya, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga nantinya dapat memberi nilai tambah pada perekonomian masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat kearifan lokal, dan kelestarian lingkungan," ujarnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)