Saung Angklung Udjo Terdampak Corona: Kunjungan Turun 95%, Pegawai Banting Setir
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ratusan lainnya ada yang bantu-bantu, lahan parkirnya dipakai pasar kecil-kecilan. Ada yang coba bertani. Ya, gitulah agak menyedihkan tapi hampir semua," kata Taufik, saat dihubungi kumparan, Jumat (22/1).
Taufik mengungkapkan, tempat wisata yang didirikan sejak tahun 1966 ini sangat terdampak oleh pandemi COVID-19. Ia juga mengatakan bahwa pengelola terpaksa melakukan efisiensi atau pengurangan pegawai untuk menutup biaya operasional.
"Yang membantu kita dulu yang terlibat para pemain angklung 400-an, pegawai 200-an, pengrajin sekitar 100-an lebih. Kemudian yang lain-lain supplier-nya hampir 1.000 orang. Mereka ini yang tersisa sampai sekarang kurang lebih 40 orang dan itu pun gajinya setengahnya," ujar Taufik.
Tak hanya itu saja, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo pun tak seperti dahulu sebelum adanya pandemi.
ADVERTISEMENT
Taufik menjelaskan, biasanya Saung Angklung Udjo selalu ramai oleh wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat alat musik angklung. Namun, setelah adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan adanya kerumunan, tempat tersebut pun minim kunjungan wisatawan.
"Kan kita kunjungan itu biasanya rata-rata perhari hampir 2.000 orang. Sekarang ini, 20 orang per minggu saja sudah sulit. Berarti sudah hampir 95 persen turunnya," ungkap Taufik.
Cara Saung Angklung Udjo Bertahan di Tengah Pandemi
Taufik pun tak menampik bahwa tempat wisata yang ia kelola terancam tutup karena pandemi. Meski begitu, ia berharap tempat wisata yang didirikan sejak 1966 tersebut bisa bertahan di tengah ganasnya badai pandemi.
Bahkan, pihaknya juga mengakui telah dihubungi oleh Pemerintah Provinsi Bandung untuk mencari solusi terbaik. Ia juga sangat bersyukur jika ada bantuan dari pemerintah provinsi.
"Tadi pagi saya sudah diskusi dari utusan Pemprov kita merancang beberapa program tapi saya bilang, saya bagaimana menggaji karyawannya, saya bingung. Tapi saya bilang butuh kecil-kecilnya, paling tidak untuk pemeliharaan dan operasional 6 bulan ke depan. Karena saya enggak yakin 6 bulan ke depan akan ada tamu," kata Taufik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Taufik mengatakan bahwa pihaknya ke depan juga akan mengubah konsep acara atau pertunjukkan di Saung Angklung Udjo untuk menarik minat wisatawan.
"Karena kalau dulu anak-anak sekolah dan bule-bule kalau sekarang kan akan ada orientasi keluarga yang tamunya tidak banyak dan harus dikemas secara menyeluruh. Sehingga kita dari konsep pertunjukkan akan ada konten-konten baru, dari pertunjukkan akan disesuaikan dengan karakter pengunjung yang berbeda," pungkas Taufik.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )