Selama Puluhan Tahun, Pria Ini Tinggal Sendirian di Hanggar Pesawat

23 Oktober 2020 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanggar pesawat yang ditinggali Ivo Zdasrky, saat sebelum adanya virus corona. Foto: Ivo Zdarsky
zoom-in-whitePerbesar
Hanggar pesawat yang ditinggali Ivo Zdasrky, saat sebelum adanya virus corona. Foto: Ivo Zdarsky
ADVERTISEMENT
Liburan ke pulau terpencil atau tinggal di campervan adalah cara mainstream bagi mereka yang ingin menyendiri. Namun, lain cerita dengan pria yang satu ini yang justru memilih tinggal sendirian di hanggar pesawat puluhan tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
Bernama Ivo Zdarsky, pria asal Cekoslowakia ini memilih tinggal di hanggar pesawat selama sisa hidupnya. Dilansir Insider, sebelum adanya pandemi virus corona yang mengharuskan kita menjaga jarak, Zdarsky telah melakukannya terlebih dahulu.
Bagaimana tidak, sejak tahun 2007, Zdarsky tinggal di sebuah hanggar pesawat yang terletak di Kota Lucin, Utah, Amerika Serikat.
Kala itu, ia memutuskan untuk membeli sebuah bandara terbengkalai yang sudah tidak digunakan lagi. Bandara tersebut ia pergunakan untuk membuat pesawat baling-baling berukuran kecil miliknya sendiri.

Pria yang Memutuskan untuk Mencari Kebebasannya

Zdarsky yang sebenarnya merupakan warga Cekoslwakia ini memutuskan untuk pergi dari negaranya. Sebab, pada tahun 1980-an, Cekoslowakia yang sekarang negara Slovakia dan Republik Ceko saat itu berada di bawah kekuasaan Komunis.
ADVERTISEMENT
Meski terbilang makmur, negara tersebut merupakan negara yang represif di Eropa timur. Zdarsky pun ingin keluar dari negaranya, karena menginginkan kebebasan untuk membangun pesawat, memulai bisnis, dan melakukan apa yang disukainya.
Ivo Zdasrky, pria yang tinggal sendirian di hanggar sebelum adanya virus corona. Foto: Ivo Zdarsky
"Saya melarikan diri dari Cekoslowakia, lalu saya di California, lalu saya pindah ke sini," katanya.
Pada tahun 1984 dia melarikan diri dari negaranya dengan membuat layang gantung (paralayang) dan terbang di tengah malam ke Austria. Walau demikian, pelariannya tak selalu berjalan lurus.
Saat tiba di Austria, Zdarksy sempat ditangkap dan merasakan dinginnya jeruji besi sebelum akhirnya mendapatkan suaka politik. Setelah itu, ia pindah ke Kota Lucin, di Utah.
Kota Lucin sendiri merupakan kota yang cukup terbengkalai di AS. Zdarsky setidaknya menghabiskan dana sekitar 99 ribu dolar AS atau Rp 1,4 miliar untuk membeli sekitar 400 hektare tanah di sana, sebagaimana dilaporkan media lokal setempat Deseret News.
Ilustrasi Pesawat Cessna 208. Foto: Pixabay
Bandara yang dibeli Zdarsky hanya memiliki satu runway dengan hanggar sepanjang 100 kaki (30 meter) dan lebar 50 kaki (15 meter).
ADVERTISEMENT
Hanggar tersebut hanya memiliki satu ruangan terbuka raksasa tanpa dinding atau jendela yang menjadi bengkel, garasi, sekaligus rumah miliknya.
Zdarksy pun menggambarkan Lucin sebagai "kota hantu" karena sebagian besar bangunan dihancurkan, hampir tidak menyisakan apa pun, tetapi dia juga melihat banyak orang yang ia jumpai di sekitarnya.
"Mungkin sekali seminggu Anda bisa melihat orang yang lewat dengan mengendarai mobil," katanya.
Ivo Zdasrky, pria yang tinggal sendirian di hanggar sebelum adanya virus corona. Foto: Ivo Zdarsky
Walau begitu, Zdarsky sangat suka tinggal di sana, karena ia lebih suka tinggal di tempat-tempat telantar dibandingkan dengan kota dengan padat penduduk.
"Saya suka tinggal di sini," katanya.
Meski Lucin termasuk kota yang sebagian wilayahnya terbengkalai atau ditinggalkan begitu saja, saat ini tempat tersebut dikelola oleh Utah Division of Wildlife Resources.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Zdarsky juga biasanya bepergian menjelajah ke beberapa tempat, mulai dari gurun New Mexico, gua lava di Idaho hingga Badlands di South Dakota. Dia juga terbang 45 menit ke Ogden sekitar sebulan sekali untuk membeli bahan makanan.
Dari Tirai Besi hingga gurun di Utah, Zdarsky telah menemukan jenis kebebasan yang diimpikan banyak orang. Kini, Zdarsky melakukan apa yang ia mau dan bahkan bisa terbang ke mana pun yang ia inginkan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***