Sensasi Menginap di Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko

21 Juni 2018 5:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Maroko mulai menjadi tujuan wisata para turis Indonesia. Selain biaya yang tergolong murah, turis Indonesia juga diuntungkan dengan tidak diperlukannya visa untuk masuk ke negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Budaya Islam yang mengakar di negara ini biasanya menjadi alasan mengapa turis Indonesia pergi mengunjungi Maroko. Namun, janganlah menginap di hotel berbintang ketika kamu berlibur ke sana.
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Tapi, nikmatilah pengalaman hidup layaknya orang lokal dengan menginap di Riad, rumah tradisional bangsa Maroko yang mewah. Tinggal di Riad adalah hal yang harus dilakukan ketika kamu berkunjung ke Maroko.
Riad sendiri berasal dari bahasa Arab “ryad” yang berarti kebun. Sesuai dengan namanya, karakter utama dari sebuah riad adalah adanya taman terbuka yang terletak di tengah-tengah rumah. Biasanya lengkap dengan pohon dan air mancur.
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Sebuah riad biasanya memiliki dua lantai atau lebih yang dibangun di sekeliling taman tersebut. Pembangunan rumah tidak melebar ke samping melainkan ke atas dikarenakan tanah yang tersedia tidak cukup luas untuk semua orang di Maroko.
ADVERTISEMENT
Di lantai paling atas, terletak teras yang berdinding tinggi yang dapat digunakan untuk tempat bersantai.
Bagian tengah riad terbuka yang membuat udara segar, cahaya matahari, burung, dan air hujan, dapat masuk ke dalam rumah. Air yang jatuh di atap akan disalurkan ke taman dan mengairi tanaman yang tumbuh di riad. Sehingga, sangat umum di dalam riad ada pohon yang tumbuh besar dan kuat, menjulang tinggi sampai atap.
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Riad, Rumah Tradisional Bangsa Maroko (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Mengikuti nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi privasi dan refleksi diri, riad tidak memiliki jendela ke luar rumah, melainkan ke arah taman. Hal ini membuat orang-orang di dalam rumah bisa bebas melakukan kegiatan di dalam rumah tanpa takut privasinya terganggu.
Terutama untuk para perempuan yang harus menggunakan hijab di luar rumah. Dari sisi luar, kemegahan riad tidak benar-benar kelihatan, yang terlihat hanyalah sebuah pintu masuk dengan tembok yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu menginap di riad, sudah pasti kamu juga akan mendapatkan kesempatan untuk menikmati sarapan ala orang Maroko. Biasanya sarapan terdiri dari teh mint, kopi, jus jeruk, roti, buah-buahan, crepes, butter, keju, dan selai. Jadi jangan lewatkan kesempatan hidup layaknya orang Maroko.