Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Walau tidak bisa dipukul rata, kamu pasti setuju kalo masyarakat Indonesia punya kebiasaan datang terlambat ke acara-acara pertemuan. Istilah 'ngaret' bahkan rasanya bukan lagi hal yang luar biasa, tetapi menjadi persoalan yang sungguh lumrah terjadi.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu buku karangan Trinity, The Naked Traveler, pelopor buku perjalanan Indonesia itu bahkan pernah curhat sesumbar. Ia mengungkapkan bahwa salah seorang temannya dari negara asing pernah berkomentar terkait kebiasaan Indonesia yang dinilai terlalu santai itu.
"There's no way to make Indonesian faster (tidak ada cara untuk membuat orang Indonesia (bergerak) lebih cepat)," begitu kurang lebih katanya, seperti yang dituliskan Trinity dalam buku yang melambungkan namanya tersebut.
Namun ternyata, bukan hanya Indonesia, lho, yang dikenal sangat 'santai' dalam beraktivitas, tetapi juga Brasil. Di Brasil , tepat waktu adalah istilah yang bisa dikatakan sangat sulit terjadi. Di antara seluruh kota di Brasil, uniknya penduduk Rio de Janeiro justru dianggap sebagai orang-orang yang paling tepat waktu, meskipun mereka juga kerap datang terlambat.
ADVERTISEMENT
Dilansir BBC Travel, datang tepat waktu sesuai yang dijanjikan oleh penyelenggara acara justru akan menjadi hal yang dianggap kurang menyenangkan. Kamu bisa saja dianggap tidak sopan dan membuat hubungan dengan penyelenggara pesta menjadi canggung.
"Datang tepat waktu ke sebuah pesta di kota mana pun di Brasil akan membuat hubungan jadi canggung, terutama jika kamu berada di Rio. Ini akan sama anehnya dengan datang ke sebuah pesta yang tidak mengundangmu sama sekali," jelas Dr Jaqueline Bohn Donada, profesor Sastra Inggris di Universitas Teknologi Federal di kampus Curitiba Paraná di Brasil Selatan.
Seorang penerjemah Portugis-Inggris yang berasal dari Negeri Ratu Elizabeth bernama Fiona Roy, juga mengungkapkan hal yang sama. "Aturan tak terucap dan jadi budaya umum di Brasil adalah bahwa tuan rumah akan menunggu sampai waktu yang dijanjikan pada tamunya, dan ketika waktu itu tiba, barulah dia mulai untuk mandi dan bersiap," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Fiona sendiri telah merasakannya, karena pernah menghabiskan enam tahun tinggal di Rio de Janeiro. Apa yang membuat penduduk Brasil sangat santai?
Rupanya, menurut BBC Travel, kebiasaan ini berasal dari sikap dan pola hidup khas pantai. Kehidupan pantai kerap diidentifikasi sebagai sikap tidak tergesa-gesa, dan menunda-nunda pekerjaan dengan berbagai alasan, mulai dari kemacetan atau tidak sengaja bertemu teman.
Oleh sebab itu, penduduk lokal Rio sudah terbiasa tidak mengharapkan seseorang untuk datang tepat waktu sebagai bagian dari nilai sosial. Bahkan berekspektasi bahwa tuan rumah akan terlambat memulai pesta adalah hal yang sopan dan wajar untuk dilakukan.
Penulis Peter Fleming, dalam bukunya 'Brazilian Adventure: A Journey Into the Heart of the Amazon Brasil' yang diterbitkan pada tahun 1933 menuliskan, bahwa seorang pria yang tergesa-gesa akan hidup sengsara di Brasil. Sebab, menurut pengamatan Fleming, keterlambatan adalah hal yang tidak bisa dihindari saat berada di Brasil.
ADVERTISEMENT
"Keterlambatan di Brasil seperti sebuah iklim, dan Anda tinggal di dalamnya, serta tidak dapat menghindarinya. Tidak ada pula yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Saya pikir, seharusnya kebiasaan itu jadi kebanggaan bagi penduduk Brasil. Bahwa mereka punya karakteristik alami yang tidak dapat diabaikan," ungkapnya, seperti yang diberitakan BBC.
Lebih dari itu, Fleming mengakui bahwa daya pikat Kota Rio di Brasil memang tidak terletak pada ketertiban yang terjadi, tetapi pada langkah hidup yang santai. Marah pada penduduk setempat, karena terlambat adalah sebuah tindakan yang sia-sia.
Salah seorang penduduk Jerman yang berasal dari Rio bernama Simone Fonseca Marrek, beralasan bahwa keterlambatan yang jadi kebiasaan penduduk Brasil adalah bentuk optimisme. "Kami mengira bahwa kami bisa melakukan banyak hal lain dan punya waktu untuk membuat janji, tapi walaupun tidak bisa ditepati, juga tak jadi masalah," katanya.
Frasa "Estou Chegando" yang berarti "Saya tiba" bahkan tidak boleh diartikan harafiah sesuai dengan artinya. Karena kalimat tersebut sebenarnya berarti, bahwa orang yang kamu tunggu akan datang. Entah itu terlambat lima menit, dua jam, atau lebih dari itu, yang pasti, ia akan muncul.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang seharusnya kamu lakukan saat berada di Brasil, agar orang-orang bisa mengusahakan datang tepat waktu? Yaitu, dengan memberi catatan pada undangan bahwa pertemuan akan dilakukan tepat waktu sesuai dengan jam yang ditentukan lewat frasa "English time" atau "Hora inglesa."
Biasanya dengan cara ini, orang-orang akan sebisa mungkin datang tepat waktu. Hmm.. Menarik, ya. Menurutmu, lebih parah mana, nih, ngaretnya, penduduk Brasil atau Indonesia?