Setelah 30 Tahun, Puncak Gunung Himalaya Kini Bisa Terlihat Jelas

9 April 2020 17:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan Gunung Himalaya sejak India dilockdown Foto: Twitter: covsinghtjcovsinghtj
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Gunung Himalaya sejak India dilockdown Foto: Twitter: covsinghtjcovsinghtj
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri India Narendra Modi telah memberlakukan protokol lockdown selama 21 hari akibat virus corona yang terus mewabah. Lockdown tersebut dilakukan sejak 25 Maret pukul 12.00 waktu setempat hingga 14 April.
ADVERTISEMENT
Menurut Narendra Modi, 21 hari adalah waktu minimum yang efektif untuk memutus siklus penularan virus corona. Apalagi, kata dia, penularan virus corona ini terjadi begitu cepat di seluruh dunia.
Saat ini, angka positif virus corona di India tercatat 5.194 orang, dengan 149 orang meninggal dunia.
Namun, siapa sangka, virus tersebut rupanya memiliki dampak positif untuk lingkungan. Setelah hampir tiga minggu di lockdown, kini warga India dapat melihat puncak Gunung Himalaya dari jarak 125 mil di distrik Jalandhar Punjab di India.
Pemandangan gunung Himalaya setelah India dilockdown Foto: Twitter: @MuhammadLila
Dilansir The Independent, panorama indah tersebut dapat dilihat pada Jumat (3/4), setelah terakhir kali terlihat pada 30 tahun lalu. Kondisi tersebut terjadi, karena tingkat polusi dan kabut asap di India mengalami penurunan secara drastis.
ADVERTISEMENT
Kini dengan mata telanjang, warga India dapat melihat langsung pemandangan Gunung Himalaya yang menakjubkan tersebut.
Warganet pun ramai mengunggah foto penampakan Pegunungan Himalaya yang diambil dari rumah mereka. Salah satunya adalah atlet kriket India, Harbhajan Singh, yang mengunggahnya di media sosial Twitter.
"Tidak pernah bisa membayangkan itu mungkin terjadi. Indikasi yang jelas tentang dampak pencemaran yang telah kita lakukan terhadap Ibu Pertiwi,'' tulis Singh.
Data yang dikeluarkan Data Intelligence Unit (DIU) menunjukkan, bahwa indeks kualitas udara di India meningkat dengan rata-rata 33 persen pada 16-27 Maret. Sebelum pembatasan diberlakukan, India tercatat sebagai negara yang memiliki polusi paling berbahaya di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan batas aman untuk kualitas udara adalah menjaga partikel PM2.5 di bawah 20mg/m3. Angka resmi menunjukkan lockdown sejauh ini membantu menjaga penyebaran virus corona tetap terkendali. Padahal sebelumnya, WHO menyebut bahwa India lima kali jauh dari batas aman untuk kualitas udara.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya India, Kanal Venesia juga menjadi negara terdampak positif akibat memutuskan lockdown. Sejak memberlakukan kebijakan lockdown 11 Maret lalu, air di Kanal Venesia yang biasanya keruh dan gelap berubah menjadi jernih.
Kondisi tersebut terjadi lantaran kurangnya lalu lintas kapal kargo, kapal pesiar, dan gondola turis yang biasanya beroperasi di lokasi tersebut. Juru bicara kantor Wali kKota Venesia, Luigi Brugnaro, mengatakan bahwa perairan di kanal Venesia menjadi jernih setelah lockdown diberlakukan.