Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sinterklaas dan Santa Claus, Tradisi Natal yang Serupa Tapi Tak Sama
12 Desember 2018 13:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bukan hanya tenar di benua Eropa, Santa Claus juga menjadi ikon dalam tradisi Natal di berbagai negara Asia, Australia, dan Amerika Serikat. Tapi ada yang berbeda dengan Belanda.
Ketimbang mengharapkan kado Natal dari Santa Claus, anak-anak di Belanda lebih antusias menanti kedatangan Sinterklaas. Ya, kedua tokoh Natal ini ternyata berbeda, meskipun memiliki perawakan yang sama.
Lantas apa yang membedakan kedua tokoh yang kerap hadir sebagai salah satu bagian dari tradisi Natal?
1. Datang di hari dan waktu yang berbeda
Konon, Sinterklaas akan membagikan kado natal pada tanggal 5 Desember, sedangkan Santa Claus mulai membawakan kado pada malam Natal, yaitu 24 Desember. Sehingga masyarakat Belanda menjuluki tanggal 5 Desember sebagai Pakjesavond.
ADVERTISEMENT
Jika Santa Claus datang secara sembunyi-sembunyi pada tengah malam dan melemparkan kadonya lewat cerobong asap, Sinterklaas datang dengan parade.
Bersama dengan para pembantunya Zwarte Piet, Sinterklaas akan membagikan kue dan permen bagi anak-anak yang datang saat ia berpawai.
Hingga saat ini, pawainya yang bertajuk Arrival of Saint Nicholas masih berlangsung di Belanda. Amsterdam bahkan menjadi kota yang mengadakan parade Sinterklaas terbesar di dunia.
2. Asal-usul Kisahnya
Santa Claus dikisahkan sebagai pria dermawan yang tinggal di Kutub Utara bersama dengan sang istri dan rusa peliharaannya. Cerita tentang Santa Claus konon terinspirasi oleh Sinterklaas yang dipopulerkan oleh imigran Belanda di Amerika Serikat.
Sinterklaas juga diyakini adalah perwujudan seorang uskup agung Katolik yang berasal dari Turki bernama Uskup Myra yang kemudian lebih dikenal sebagai St. Nicholaus.
Sebagai seorang uskup, Sinterklaas tidak memiliki anggota keluarga. Satu-satunya orang yang menemaninya dan membantunya membagikan kado adalah Zwarte Piet, sebab Sinterklaas sudah tua dan pikun.
ADVERTISEMENT
Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa pakaian yang ia kenakan mirip dengan baju uskup Katolik. Sinterklaas diyakini telah ada sejak 343 Masehi di Belanda. Ia tinggal di Amsterdam saat Spanyol mendominasi Belanda.
3. Kendaraan yang Digunakan
Dalam berbagai film dan tayangan Natal , Santa Claus ditampilkan mengendarai kereta kayu yang ditarik oleh sembilan rusa. Sedangkan Sinterklaas datang ke Belanda mengendarai perahu untuk menyusuri sungai yang kemudian dilanjutkan dengan kuda berwarna putih keabu-abuan.
Konon kabarnya, Sinterklaas berlayar menyusuri Sungai Amstel dan mengikuti rute melalui kota melewati Nieuwe Amstelbrug, Torontobrug, Hoge Sluis by Royal Theatre Carré dan Magere Brug.
Rute itu pula yang digunakan saat pawai Arrival of Saint Nicholas. Nantinya parade akan berakhir di Scheepvaartmuseum (Museum Maritim) yang kemudian akan disambut oleh Walikota Amsterdam.
ADVERTISEMENT
4. Cara Memberikan Hadiah dan Menghukum Anak Nakal
Sinterklaas mencatat kelakuan baik anak-anak dalam bukunya yang besar. Anak-anak yang baik akan mendapatkan hadiah dalam sepatu atau kaus kaki mereka yang telah digantungkan sebelumnya.
Di dalam kado yang diberikan Sinterklaas, ada pula puisi-puisi menarik sebagai kenang-kenangan. Bagi anak-anak nakal, Sinterklaas tidak akan memberikan hadiah, sebaliknya mereka akan dimasukkan ke dalam karung untuk dibawa ke Spanyol.
Sebagai balasannya, anak-anak akan menempatkan beberapa wortel di depan teras sebagai kudapan bagi kuda yang dikendarai. Berbeda dengan Santa Claus, pria dari Kutub Utara tersebut akan menempatkan kado di bawah pohon natal bagi anak-anak yang berlaku baik.
Sama seperti Sinterklaas, ia juga tidak akan memberikan hadiah bagi anak-anak nakal. Tak hanya itu, anak-anak nakal nantinya akan dicoreng wajahnya menggunakan arang.
ADVERTISEMENT
5. Alasan Pemberian Kado
Sinterklaas dikenal sebagai St. Nicholas yang terhormat, baik, dermawan, dan sayang pada anak-anak. Festival Arrival of Saint Nicholas yang dilakukan di Belanda merupakan perayaan hari ulang tahunnya, sekaligus memperingati kehadiran Sinterklaas yang sudah memulai perjalanan sejak bulan November dari Spanyol untuk membagikan kado.
Di akhir Desember, anak-anak di Belanda akan tetap merayakan hari Natal bersama dengan Santa Claus. Karena berlangsung pada bulan yang sama, kedua perayaan ini dianggap menjadi bagian dari tradisi Natal di Belanda.
Wah, menarik sekali, ya.