Situ Patenggang, Danau Romantis Saksi Kisah Cinta Dewi Rengganis

4 Januari 2018 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situ Patenggang, Bandung (Foto: Instagram @skoobandave)
zoom-in-whitePerbesar
Situ Patenggang, Bandung (Foto: Instagram @skoobandave)
ADVERTISEMENT
Bicara tentang spot wisata di Bandung, sepertinya tak habis-habisnya untuk dibahas. Kali ini kumparan (kumparan.com) ingin mengulas tentang Situ Patenggang, danau yang terletak di Bandung Selatan, tepatnya di Ciwidey. Danau cantik ini berdekatan dengan Kawah Putih Ciwidey yang lebih dulu terkenal di antara wisatawan.
ADVERTISEMENT
Pemandangan magis Situ Patenggang pada pagi hari dirasakan oleh seorang traveler bernama Renata. Berwisata ke Bandung, ia memutuskan untuk mereservasi penginapan di https://www.tiket.com/hotel. Tak mau ketinggalan momen kabut tebal di Kawah Ciwidey, Renata datang sebelum fajar ke kawasan Ciwidey.
Karena kepagian, ia memutuskan untuk jogging di area kebun teh Ciwidey. Tak tahunya, Renata malah menemukan danau cantik Situ Patenggang. Menurutnya, pemandangan danau itu membuatnya serasa berada di Korea.
View-nya bagus banget, suasananya mistis karena sunyi, hening, danaunya tenang dan tertutup kabut, dan banyak pohon rindang. Waktu sunrise saking terpesonanya, aku sampai lupa mengambil foto,” tulisnya di kumparan.
Keindahan Situ Patenggang didukung dengan keberadaan perkebunan teh di sekeliling danau, sehingga menambah suasana syahdu di sana. Danau seluas 45 ribu hektar itu dikelola oleh Perhutani sejak 1981 dan dikembangkan menjadi objek wisata.
ADVERTISEMENT
Dibalik lanskap danau yang tampak romantis ini, ada kisah cinta legendaris dibaliknya. Situ (danau dalam Bahasa Sunda) ini dinamakan Patenggang, karena berasal dari kata pateang-teang yang artinya saling mencari.
Menurut legenda setempat, Raden Indra Jaya, dari Kerajaan Padjajaran mencari kekasihnya, Dewi Rengganis, dari Kerajaan Majapahit. Mereka dipisahkan karena meletusnya perseteruan besar antara Padjajaran dan Majapahit, yakni Perang Bubat.
Setelah pencarian yang panjang, mereka dipertemukan lagi di sebuah danau di Bandung Selatan, yang kini dinamakan Situ Patenggang. Di tengahnya terdapat Batu Cinta yang dipercaya sebagai titik pertemuan kedua sejoli itu.
Di tengah danau juga terdapat Pulau Asmara. Pulau itu dipercaya berasal dari perahu yang dibuat Raden Indra Jaya atau Ki Santang untuk Dewi Rengganis. Legenda ini mirip dengan kisah Sangkuriang yang melempar perahu hingga kemudian berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu, Bandung.
ADVERTISEMENT
Pulau Asmara juga disebut sebagai Pulau Sasaka. Menurut mitos yang beredar, pasangan yang berlayar mengelilingi Batu Cinta dan Pulau Asmara, maka cintanya akan abadi.
Naik perahu di Situ Patenggang, Bandung (Foto: Instagram @nandochandraa)
zoom-in-whitePerbesar
Naik perahu di Situ Patenggang, Bandung (Foto: Instagram @nandochandraa)
Untuk menikmati suasana romantis Situ Patenggang, kamu akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 18 ribu pada hari biasa dan Rp 20.500 pada akhir minggu. Jika ingin mengelilingi danau dan berhenti di Batu Cinta, kamu bisa naik perahu seharga Rp 20 ribu per orang. Alternatif lain, kamu bisa keliling danau menggunakan sepeda air dengan harga sewa Rp 20 ribu per orang.
=======================
Kamu mau uang tunai untuk jalan-jalan? Silakan ikuti kompetisi menulis bersama tiket.com. Hadiah totalnya Rp 25 juta dan lomba berakhir pada 14 Januari 2018. Info selengkapnya bisa dilihat di sini.
ADVERTISEMENT