Sriwijaya Air dan Nam Air Kini Pindah ke Terminal 2D

2 Mei 2019 11:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sriwijaya Air di Bandara Biak Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sriwijaya Air di Bandara Biak Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota dari Garuda Indonesia, yakni Sriwijaya Air dan NAM Air yang biasanya beroperasi di Terminal 2F kini tak lagi di sana. Terhitung mulai 1 Mei 2019, keduanya pindah ke Terminal 2D.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan adanya pengembangan yang dilakukan oleh Angkasa Pura II selaku pengelolah Bandara Soekarno Hatta. Vice President Corporate Secretary PT Sriwijaya Air, Retri Maya, menyatakan bahwa perpindahan ini tidak akan mengganggu jadwal penerbangan kedua maskapai tersebut.
Namun, Maya mengimbau kepada pelanggannya untuk melakukan web check-in melalui www.sriwijayaair.co.id atau aplikasi mobile Sriwijaya Air. Pelanggan juga diimbau untuk mencetak boarding pass sebelum berangkat ke bandara dan tiba di bandara 3 jam lebih awal sebelum jadwal keberangkatan.
Meskipun terjadi perpindahan, Sriwijaya Air dan NAM Air berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaiknya, serta memastikan seluruh aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.
“Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami untuk selalu dapat memberikan pelayanan dan menjaga keamanan, serta keselamatan dalam penerbangan bersama Sriwijaya Air dan NAM Air,” ungkap Maya.
ADVERTISEMENT
Maskapai Sriwijaya Air sendiri berdiri tepat pada hari Pahlawan, yakni 10 November, dengan tujuan untuk menyatukan seluruh kawasan Nusantara seperti keinginan raja Kerajaan Sriwijaya dahulu yang berasal dari Kota Palembang. Kemudian keinginan itu diwujudkan melalui pengembangan transportasi udara.
Pada awal berdiri di tahun 2003, Sriwijaya Air memulai penerbangan perdananya dengan rute Jakarta-Pangkalpinang PP, Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak PP. Kemudian pada 2013, maskapai berkode SJ itu mendirikan anak perusahaannya, yaitu NAM Air.