Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Strategi Sandiaga Uno agar Harga Tiket Penerbangan Dalam Negeri Lebih Terjangkau
4 Juni 2024 8:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indonesia, dengan kekayaan potensi wisatanya, seharusnya menjadi daya tarik utama bagi para pelancong, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Namun, ironisnya, kendala biaya tiket pesawat yang tinggi justru bikin destinasi wisata domestik sulit dijangkau oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, semakin banyak orang yang memilih untuk liburan ke luar negeri, karena dianggap lebih terjangkau dibandingkan dengan pelesiran di negeri sendiri. Tentu saja, hal ini dapat menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mencapai target jumlah pergerakan wisatawan nusantara di tahun 2024, yakni sebesar 1,2-1,4 miliar pergerakan.
Menyikapi masalah ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno , mengatakan bahwa ia telah mengambil langkah untuk mengatasi harga tiket pesawat yang mahal. Salah satunya adalah dengan berkoordinasi untuk menambah jumlah pesawat.
"Ini PR (pekerjaan rumah) buat kita, saya sudah berkoordinasi dengan menteri perhubungan (Budi Karya Sumadi) dan juga dengan pak menko marves (Luhut Binsar Pandjaitan), akan ditambah jumlah pesawat secara bertahap sehingga akan meningkatkan ketersediaan kursi," kata Sandiaga, seperti dikutip dari keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
Sandiaga berharap, penambahan jumlah pesawat ini dapat meningkatkan ketersediaan kursi penerbangan dan menurunkan harga tiket.
"Sehingga banyak juga jalur-jalur penerbangan yang di Q3-Q4 ini mudah-mudahan bisa membuat harga tiket lebih terjangkau," ucapnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa load factor penerbangan ke destinasi wisata saat ini mencapai lebih dari 80 persen, hal itu menunjukkan tingginya permintaan. Adapun ketersediaan kapasitas penerbangan diharapkan bertambah 20-30 persen lebih banyak dari sekarang, terutama ke destinasi unggulan.
"Karena bagi kami, destinasi itu harus bisa dicapai dengan biaya yang tidak memberatkan para wisatawan, terutama wisatawan nusantara," pungkas Sandi.