Studi: Orang Amerika Paling Takut Ngomong Bahasa Asing Saat Traveling

27 Januari 2020 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi turis Inggris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi turis Inggris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aksen adalah identitas dari seseorang. Hanya dengan mendengar aksennya, kamu bisa menebak dari mana orang itu berasal. Misalnya, kamu bisa mengetahui orang tersebut dari India atau dari China karena aksen yang dimiliki mereka, atau orang tersebut dari Inggris karena aksen British-nya.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut penelitian baru, banyak orang Amerika justru merasa khawatir atau malu ketika aksen mereka didengar saat mengucapkan bahasa negara lain. Penelitian yang dilakukan Babbel, aplikasi pembelajaran bahasa yang bekerja sama dengan dosen bahasa, linguistik, dan komunikasi di University of Manchester, Alex Baratta, melakukan penelitian yang menanyakan tentang persepsi seseorang saat mendengar aksen dari turis mancanegara.
Penelitian tersebut melibatkan 7.500 koresponden yang tergabung dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Polandia, dan Kanada. Dalam penelitian itu, para peneliti menanyakan pendapat responden terkait cara turis asing mengucapkan bahasa negara mereka, serta kekhawatiran mereka sendiri saat berbicara bahasa asing.
Ilustrasi turis Jerman yang sedang menikmati alkohol. Foto: Shutter Stock
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa orang 54 persen Amerika paling khawatir saat mengucapkan bahasa asing dengan aksen British mereka saat berada di luar negeri. Dan 34 persen dari koresponden tersebut, mengaku ingin menghilangkan aksen mereka ketika berkomunikasi dalam dialek asing.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, 34 persen seluruh koresponden --kecuali warga Amerika-- menyatakan bahwa Amerika merupakan aksen yang terdengar ramah. Orang Kanada menganggap bahwa aksen Amerika tegas dan lugas, sedangkan 25 persen orang Italia merasa aksen Amerika terdengar lucu.
Sedangkan, 40 persen orang Amerika berpendapat bahwa Prancis memiliki aksen yang paling seksi di antara negara lainnya, dan 40 persen mengungkapkan aksen Italia terdengar bersemangat. Tidak hanya itu, 37 persen responden Amerika justru menganggap aksen Karibia terdengar paling ramah dan 44 persen Amerika menganggap aksen Inggris canggih.
Ilustrasi turis Amerika Foto: Shutter Stock
Secara keseluruhan, 39 persen dari semua responden menyatakan aksen Spanyol dianggap paling ramah dan 33 persen mengatakan Jerman adalah aksen yang paling tegas di seluruh negara. 30 persen responden mengungkapkan bahwa Prancis dan Italia adalah aksen paling stylish.
ADVERTISEMENT
Selain itu, 37 persen koresponden menganggap aksen Prancis sebagai paling menarik, seksi, dan canggih. Sedangkan untuk aksen Swedia, 24 persen responden merasa aksen negara tersebut terdengar cerdas.
Wisatawan Indonesia asyik bercanda saat traveling Foto: Shutter Stock
Meski terdengar ramah, di sisi lain 16 persen responden merasa bahwa aksen Amerika terdengar tidak berpendidikan. 18 persen responden juga mengatakan akses negara itu dianggap paling tidak ramah, sedangkan 38 persen responden menganggap aksen Rusia terdengar paling keras.
Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 47 persen responden perempuan yang masih muda cenderung merasa memiliki kecemasan mengucapkan bahasa asing negara aslinya. Meski memiliki kecemasan yang tinggi, orang Amerika dan Inggris lebih bisa mengatasi kecemasan dibanding negara lain.