Studi: Traveling Bisa Hambat Proses Penuaan Diri

18 September 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler bahagia yang traveling dengan smartphone. Foto: Tom Wang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler bahagia yang traveling dengan smartphone. Foto: Tom Wang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bukan rahasia umum kalau traveling memiliki banyak manfaat kesehatan. Enggak hanya baik untuk kesehatan mental, liburan ternyata baik untuk tubuh dan bisa menghambat penuaan.
ADVERTISEMENT
Dilansir New York Post, sebuah studi terbaru yang diterbitkan oleh Journal of Travel Research mengungkapkan traveling bisa menunda proses penuaan dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Ilustrasi penuaan dini. Foto: Irzhanova Asel/Shutterstock
Dalam studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Edith Cowan (ECU) di Australia, mereka menggunakan teori entropi yaitu kecenderungan umum alam semesta menuju kematian dan kekacauan pada industri pariwisata atau perjalanan.
Calon doktor ECU, Fangli HU, mengatakan sebagai sebuah proses penuaan memang tidak dapat diubah. Namun, proses ini ternyata bisa diperlambat.
Ilustrasi nenek-nenek traveling. Foto: Shutter Stock
"Penuaan, sebagai sebuah proses, tidak dapat diubah. Meskipun tidak dapat dihentikan, proses ini dapat diperlambat," kata Fangli Hu dalam pernyataan resminya.
Tim peneliti tersebut menemukan manfaat positif traveling bagi kesehatan fisik dan mental seperti berolahraga dan bersantai yang ternyata dapat membantu tubuh memperlambat tanda-tanda penuaan. Dan hasilnya, hal itu ternyata bisa membuat kulitmu berwarna kecokelatan lebih lama.
ADVERTISEMENT
Penelitian itu juga mengungkap, perjalanan yang menyertakan pengalaman aktif bagi tubuh seperti hiking atau berenang yang mendorong orang untuk bergerak memiliki manfaat kesehatan yang sama.

Manfaat Kesehatan Lain Ketika Traveling

Ilustrasi sultan lagi traveling. Foto: Yaroslav Astakhov/Shutterstock
Sementara itu, perjalanan santai dapat mengurangi stres kronis, memperlambat sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan mendorong fungsi normal sistem pertahanan diri, yang pada gilirannya dapat memungkinkan tubuh mencapai keadaan entropi rendah.
“Pariwisata bukan hanya tentang menghabiskan waktu luang dan berekreasi. Pariwisata juga dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental masyarakat,” lanjut Hu.
Hu menambahkan, sederhananya adalah pengalaman positif dapat menurunkan peningkatan entropi dan meningkatkan kesehatan. Sementara pengalaman negatif berkontribusi terhadap peningkatan entropi dan membahayakan kesehatan.
Ilustrasi wanita pebisnis traveling. Foto: Standret/Shutterstock
Sebagai tanggapan terhadap penelitian mereka, para ahli menyarankan bahwa traveling dapat berfungsi sebagai terapi kesehatan yang inovatif.
ADVERTISEMENT
Hu menjelaskan, studi ini muncul karena saat ini banyak dari mereka yang merasa lebih stres karena penuaan dini di mana orang-orang malah memilih untuk memesan perjalanan kesehatan. Hu pun menyebut 47 persen atau separuh wanita menyatakan penuaan menyebabkan mereka stress.
Jika dilihat berdasarkan perbedaan usia, 57 persen generasi milenial dan 56 persen Gen Z lebih rawan stres karena penuaan dini. Sementara di sisi lain, beberapa pria berusaha keras untuk memperlambat proses penuaan.