Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sukses, Festival Cap Go Meh 2019 di Singkawang Raup 70 Ribu Wisatawan
20 Februari 2019 18:06 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, Festival Cap Go Meh 2019 yang berlangsung di Singkawang, Kalimantan Barat berhasil kembali sukses menarik perhatian wisatawan.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada 76.964 wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang datang untuk menyaksikan salah satu event andalan Indonesia yang masuk ke dalam 100 Calender of Event Wonderful Indonesia 2019 tersebut.
Jumlah itu meningkat dari 2018 yang hanya sekitar 70.000 wisatawan. Sebagian besar wisman yang berkunjung berasal dari Taiwan, Singapura, Australia, Malaysia, Hongkong, Macau, Thailand, dan Filipina.
Melalui rilis yang diterima kumparanTRAVEL dari Kementerian Pariwisata pada Selasa (19/2), Menteri Pariwisata Arief Yahya mengutarakan harapannya agar festival ini dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat baik dari sisi nilai kreatif dan komersial.
"Dari sisi 'commercial value' kedatangan banyak wisatawan akan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” katanya saat membuka Festival Cap Go Meh di Singkawang pada hari Selasa (19/2).
Puluhan ribu wisatawan terlihat menyesaki jalan Diponegoro, Kota Singkawang. Mereka menanti arak-arakan 12 replika naga berukuran 20 meter dan 1.050 tatung dalam rangkaian acara puncak Festival Cap Go Meh 2019.
ADVERTISEMENT
Tatung sendiri adalah orang-orang 'spesial' yang nantinya akan dimasuki 'kekuatan' gaib dan menusukkan benda-benda tajam ke tubuhnya sembari berparade. Benar-benar sangat seru dan meriah. Wajar saja, jika event ini selalu jadi salah satu festival menarik yang dinanti wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Tak heran, sejak jauh-jauh hari menjelang Cap Go Meh, akomodasi seperti hotel dan rumah penginapan lainnya selalu full booked. Menpar Arief Yahya sendiri mengungkapkan bahwa atraksi yang dihadirkan dalam Festival Cap Go Meh bisa menjadi daya tarik utama kelas dunia bagi wisatawan.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan, Festival Cap Go Meh sudah ditetapkan menjadi event skala nasional yang sudah dikenal wisatawan mancanegara (wisman) sehingga keberlangsungannya harus dipertahankan.
Tak hanya itu, Kota Singkawang, merupakan kota yang multietnis dan dapat dikatakan sebagai cerminan dari Indonesia yang plural, berbeda-beda tetapi tetap satu.
ADVERTISEMENT
"Pluralisme dan multietnis menjadi daya tarik Kota Singkawang, ini tidak menjadikan kami terpecah-pecah. Ini justru sesuatu yang membuat Kota Singkawang berbeda dan unik," kata Tjhai.
Hanya saja, menurut Menpar, Singkawang masih butuh banyak persiapan agar bisa menjadi salah satu destinasi internasional. Yaitu dengan membuat unsur 3A, Atraksi, Amenitas, dan Aksestabilitas yang memadai bagi kota Singkawang.
Salah satunya adalah masalah akses. Dikarenakan jarak tempuh menuju Kota Singkawang dari Pontianak terbentang sejauh 150 km. Sedangkan wisatawan akan mempertimbangkan akses jalan jika jarak tempuhnya lebih dari tiga jam perjalanan darat.
“Pilihannya ada dua, membangun jalan tol atau membangun bandara. Untuk jalan tol dipastikan pembangunannya akan mahal dan perlu waktu lama. Tetapi bila membangun bandara itu lebih cepat dengan perkiraan biaya sekitar Rp1,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Ada kabar baik kemarin, Senin, Menteri Perhubungan Budi Karya sudah melakukan ground breaking pembangunan bandara di Singkawang,” kata Menpar.
Kamu sendiri, sudah pernah menyaksikan langsung Festival Cap Go Meh di Singkawang, belum?