Sukses Gaet Milenial, Citilink Akan Tambah Inflight Wi-Fi di 8 Pesawat

22 Maret 2019 11:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Citilink di Bandara Halim. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Citilink di Bandara Halim. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Eksis di media sosial terutama kala liburan jadi prioritas utama sebagai traveler, terutama milenial. Rasanya hampir setiap momen mesti ditangkap, diabadikan, dan pastinya dipamerkan pada khalayak ramai.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa membagikannya ke teman-teman atau pengikutmu di dunia maya, tentu kamu membutuhkan koneksi internet. Menyadari hal ini, maskapai penerbangan berbiaya hemat asal Indonesia, Citilink, menghadirkan layanan inflight Wi-Fi secara cuma-cuma bagi para penumpang.
Media sosial dalam genggaman. Foto: fancycrave1
Pasalnya, hampir 70 persen penumpang Citilink adalah kalangan milenial yang memiliki gaya hidup digital dan senantiasa tersambung dengan koneksi internet, karenanya maskapai berseragam hijau tersebut berusaha untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang setianya.
Salah satunya adalah dengan menggandeng PT Mahata Aero Teknologi yang sebelumnya telah berpengalaman mengakomodir layanan inflight Wi-Fi di empat maskapai penerbangan bintang lima di dunia. Menggunakan teknologi terkini GX Aviation System, layanan inflight Wi-Fi Citilink dapat diakses oleh seluruh penumpang saat pesawat berada di ketinggian minimal 35 ribu kaki.
ADVERTISEMENT
Setiap penumpang juga mendapatkan kuota hingga 50 MB dalam satu kali perjalanan, tanpa harus membayar biaya lebih, baik dari segi harga tiket maupun biaya tambahan lainnya. Menarik, kan?
Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama Citilink Indonesia saat update kinerja inflight Wi-Fi Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Diluncurkan pada akhir Desember 2018 lalu, nyatanya layanan inflight Wi-Fi tersebut menuai hasil yang memuaskan. Sebab, Citilink mengalami kenaikan jumlah penumpang pada periode Januari hingga Maret 2019 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, Citilink Indonesia memutuskan untuk menambah layanan free inflight Wi-Fi ke delapan armada lainnya yang akan dimulai pada bulan April mendatang. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Juliardi Nurtjahjo, Direktur Utama Citilink Indonesia saat ditemui kumparan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat pada Kamis (21/3).
ADVERTISEMENT
"Sejak periode tiga bulan pemasangan (free inflight Wi-Fi) terjadi peningkatan jumlah penumpang menjadi 90,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Jadi kita meyakini bahwa layanan ini menjadi salah satu daya tarik penumpang untuk menggunakan Citilink," paparnya.
Armada pesawat yang akan dipasangi Wi-Fi pada bulan April mendatang dijadwalkan akan melayani penerbangan dengan rute rotasi Jakarta - Solo, Jakarta - Yogyakarta, dan Jakarta - Makassar. Ia juga menambahkan bahwa hadirnya layanan inflight Wi-Fi dalam penerbangan Citilink dapat memicu pertumbuhan penumpang di rute tertentu, bahkan ketika low season sedang berlangsung.
"Kita tahu, secara umum, di luar dari Citilink, dalam dunia penerbangan, Januari hingga Maret adalah low season-nya airline. Tapi yang terjadi adalah kita sedang mengalami peningkatan, (walau) rute-rute lainnya jua mengalami penurunan, yang terjadi di Golden Route kita mengalami kenaikan sebanyak 3 persen," tambah Juliardi.
Jajaran BOD Citilink Indonesia dan Mahata Aero Teknologi dalam update kinerja inflight Wi-Fi Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Untuk diketahui, Golden Route yang dimaksud Juliardi Nurtjahjo adalah rute Jakarta - Denpasar, Jakarta - Batam, Jakarta - Balikpapan, dan Jakarta - Medan. Rute-rute tersebut menjadi rute rotasi satu armada pesawat yang telah dipasangi Wi-Fi pada 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Menariknya, meski berada di udara, kamu tidak perlu takut dengan koneksi yang disediakan maskapai penerbangan Citilink tersebut. Karena menurut penuturan Direktur Utama PT Mahaka Aero Teknologi Muhamad Fitriansyah, keandalan koneksi internetnya mencapai skala lebih dari 90.
"Koneksi sudah berjalan lancar, rear ability-nya sampai 95,1. Memang masih ada 'hiccup', tapi kecil hanya sebesar lima persen. Karena masih dalam periode trial error," ungkap Fitriansyah.
"Ini adalah pemasangan pertama di Indonesia dan di Khatulistiwa, sehingga memang mesti kita sesuaikan juga dengan topografinya. Karena transmisi antara satelit ke pesawat sangat bergantung pada awan dan cuaca," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Mahata akan senantiasa memonitor perkembangan inflight Wi-Fi yang telah dipasang sebelumnya, memperbaiki, lalu menggunakan 'formula baru' tersebut di armada pesawat berikutnya. Agar layanan Wi-Fi Citilink Indonesia dapat menjadi lebih stabil.
Muhamad Fitriansyah, Direktur Utama PT Mahata Aero Teknologi Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Tidak hanya untuk meningkatkan okupansi semata, Juliardi juga menuturkan bahwa kehadiran layanan free inflight Wi-Fi tersebut merupakan salah satu cara Citilink Indonesia dalam mewujudkan visi barunya sebagai Digital Airline dengan membangun Digital Ecosystem.
ADVERTISEMENT
Sehingga ke depannya, Citilink Indonesia dapat mendahului maskapai lainnya dengan memberikan kemudahan bagi penumpang ketika melakukan task point-nya. Dimulai saat melakukan pencarian tiket, reservasi, check-in, boarding, hingga pengambilan bagasi di bandara tujuan, bisa di-tracking melalui jejak digital.
Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Silangit Foto: Kelik Wahyu/kumparan
Citilink Indonesia berencana akan melengkapi seluruh armadanya dengan layanan free inflight Wi-Fi. Sehingga pada akhir tahun 2020, diharapkan akan ada 50 armada yang telah dilengkapi dengan layanan free inflight Wi-Fi, baik untuk rute domestik maupun luar negeri.
Mengklaim diri sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat pertama yang memberikan layanan inflight Wi-Fi cuma-cuma di Asia Pacific, Citilink Indonesia menargetkan jumlah penumpang di akhir tahun 2019 akan meningkat sebanyak 3 juta orang menjadi 18 juta penumpang, dengan mengoptimalisasi armada yang ada.
ADVERTISEMENT
"Kita berusaha meningkatkan, ya. Kita tutup penumpang dengan jumlah 15 juta pada akhir tahun 2018, dan di tahun 2019, target kita adalah 18 juta dengan number of flight yang sama. Kita memaksimalkan tanpa menambah armada yang ada, salah satunya, ya, dengan layanan inflight Wi-Fi," pungkas Juliardi.