Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Nagaland, negara bagian di India , punya sebuah desa yang diselimuti kabut. Lokasinya terjepit di antara lembah-lembah sungai besar di India Timur Laut dan hutan di Myanmar Barat, serta dihuni masyarakat yang dahulu kerap memenggal kepala musuhnya.
Salah satunya suku yang melakukan praktik ini adalah Suku Koyak, sebuah kelompok dengan anggota sekitar 230 ribu orang. Para pria di suku ini memiliki tato di wajahnya, sebagai identitas bahwa mereka merupakan prajurit perang yang pernah memenggal kepala musuh.
Menurut laporan Lonely Planet, kepala tersebut dibawa pulang dan dipajang layaknya piala. Bila berhasil membawa kepala musuh, mereka bisa mendapatkan tato.
Tato tersebut dibuat sebagai tanda pengakuan atas kehebatannya, sekaligus dapat meningkatkan status sosial atau siklus hidup si pemburu. Tato tradisional itu dibuat menggunakan batang rotan yang tajam dan getah pohon, kemudian digores pada wajah, dada, dan tubuh si pemenang.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang tahu kapan pastinya penduduk di Nagaland mulai melakukan praktik ini. Dilansir news.com.au, saat Inggris tiba di timur laut India pada abad ke 19, perburuan ini sudah berakar dalam agama animisme yang mereka anut. Mereka juga percaya seorang pria tidak bisa menikahi wanita bila tidak mengambil satu kepala.
“Bahkan sebuah desa di Nagaland tidak bisa damai selama ada kepercayaan, bahwa penangkapan kepala manusia sangat penting untuk menjaga kesuburan tanaman dan kesejahteraan masyarakat,” tulis Fürer-Haimendorf, seorang antropolog Jerman, yang tinggal di Nagaland hampir seabad, seperti dikutip dari The Sun.
”Semakin banyak tengkorak yang kami kumpulkan, semakin baik panen dan ternak menjadi lebih sehat,” kata Wangchah, salah satu pemburu kepala.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah menjadi sebuah tradisi secara turun-temurun, praktik ini akhirnya dilarang oleh Pemerintah India pada tahun 1953. Suku yang ada di Nagaland kini sudah menganut Kristen dan menjalani kehidupan yang damai sebagai petani padi.
Bagaimana menurutmu?
Live Update