Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Survei: Sering Traveling Buat Anak Jadi Lebih Pintar di Sekolah
12 Januari 2019 17:00 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang senang traveling, kehadiran anak bukan berarti akan menghentikan kemauan dan kemampuan untuk jalan-jalan. Travel blogger Dina dan Ryan, pemilik laman jalan-jalan duaransel.com misalnya. Walau memiliki dua orang anak, pasangan sejoli ini tak padam semangatnya untuk melakukan eksplorasi keliling dunia.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kadang kala orang tua berpikir bahwa membawa anak saat traveling terasa 'repot' dan terkesan lebih mahal. Padahal di balik itu, traveling memiliki dampak positif yang besar bagi anak, khususnya yang memiliki anak di bangku sekolah.
Dilansir Travel and Leisure, sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar 74 persen guru dan tenaga didik percaya kalau traveling memiliki dampak yang sangat positif bagi perkembangan pribadi siswa.
Survei yang dilakukan oleh hampir 1.500 guru yang ditugaskan oleh Student and Youth Travel Asociation (SYTA) yang berbasis di Amerika Serikat itu percaya bahwa traveling juga memiliki dampak positif bagi pendidikan dan karir siswa.
Menurut mereka, anak-anak yang pernah atau sering traveling akan mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan budaya yang berbeda. Sehingga dapat meningkatkan rasa hormat, toleransi, keinginan untuk belajar, dan juga untuk mencoba hal baru.
ADVERTISEMENT
Para guru yang dijadikan sampel penelitian juga meyakini bahwa traveling bisa membantu anak saat bersosialisasi di taman bermain dengan teman sebaya. Karena mereka cenderung memiliki rasa percaya diri, kemandirian, harga diri, kemampuan adaptasi, dan sensitivitas yang lebih tinggi.
Anak-anak yang rajin diajak traveling juga akan lebih terbuka dan mampu berekspresi dengan baik. Apabila dibandingkan dengan anak-anak yang lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah.
Lebih dari itu, sekitar 42 persen guru berpikir bahwa di masa depan, anak-anak yang rajin diajak untuk traveling akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih menarik. Dan memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima masuk ke dalam perguruan tinggi.
Dampak positif ini mungkin menimbulkan tanda tanya di pikiranmu. Tentang seberapa jauh atau seberapa berbeda tempat yang harus dikunjungi. Sehingga bisa memberikan pengalaman traveling yang baik bagi pribadi anak.
Nah, kamu tidak perlu khawatir atau bingung. Karena traveling yang dimaksud dalam survei ini tidak terbatas untuk perjalanan jauh ke luar negeri untuk melihat budaya yang jauh atau sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
Tapi juga bisa dilakukan di dalam negeri. Misalnya saja dengan memulainya dari kota-kota terdekat yang berada di sekitar tempat tinggalmu. Yang segala sesuatunya tidak terasa jauh berbeda, sehingga anak akan dapat lebih mudah untuk belajar dan memahami perbedaan. Menarik, ya.
Bisa jadi ide menarik nih untuk kamu traveler yang baru atau sedang berencana memiliki anak di kemudian hari. Bagaimana menurutmu?