Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
Perkara sampah, terutama yang berbahan plastik rupanya bukan hanya jadi masalah besar di Indonesia saja, tetapi juga di India . Dilansir Arab News, saking banyaknya sampah, sebuah gunungan sampah di New Delhi memiliki tinggi yang diperkirakan sudah dapat mengalahkan Taj Mahal pada tahun 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Gunungan sampah tersebut adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ghazipur yang berlokasi di pinggiran timur New Delhi. Memiliki luas lebih dari 40 kali lapangan sepak bola ternyata tidak menghentikan pertambahan jumlah sampah di kawasan ini.
Sampah tersebut bukan hanya berasal dari konsumsi rumah tangga saja, tapi juga kotoran ternak, seperti sapi, kerbau, atau kambing. Walaupun mengalami pembusukan, nyatanya setiap tahunnya, sampah di TPA Ghazipur naik sekitar 10 meter.
Menurut insinyur pengawas East Delhi, Arun Kumar, TPA ini telah memiliki tinggi lebih dari 65 meter, dan sudah cukup menjadikan New Delhi sebagai ibu kota paling tercemar di dunia menurut PBB.
Data inilah yang menyebabkan para ilmuwan yakin, bahwa pada tahun 2020, sampah di TPA Ghazipur akan melebihi Taj Mahal yang memiliki ketinggian sekitar 73 meter.
Ghazipur dibuka pada 1984 silam, dalam pemberitaan Arab News dijelaskan bahwa seharusnya pada tahun 2002, TPA ini ditutup karena telah mencapai kapasitas maksimum.
ADVERTISEMENT
"Sekitar 2 ribu ton sampah dibuang di Ghazipur setiap hari," kata seorang pejabat kota yang tak mau disebut namanya. Banyaknya sampah di TPA ini bahkan kabarnya mampu membuat orang yang lewat kesulitan bernafas dan sakit.
"Baunya telah membuat kita hidup seperti di neraka. Orang-orang juga jatuh sakit sepanjang waktu," kata penduduk lokal bernama Puneet Sharma (45).
Menurut sebuah kelompok advokasi lingkungan, hal ini disebabkan cairan beracun dari pembuangan yang mencemari lingkungan.
"Cairan pembuangan itu secara terus menerus mencemari air dan tanah," kata Chitra Mukherje, kepala dari kelompok advokasi lingkungan yang dikenal sebagai Chintan tersebut.
Hal ini bukanlah kejadian pertama di India. Sebelumnya, Pantai Juhu di Mumbai juga telah dinobatkan sebagai salah satu pantai paling tercemar di dunia.
ADVERTISEMENT
Pantai Juhu bukan hanya 'dihiasi' dengan sampah plastik saja, tetapi juga memiliki air yang mengandung bakter caliform fecal yang menjadi sumber penyakit usus, demam tifoid, dan hepatitis A.
Selain itu, ada pula perkampungan kumuh Dharavi di Mumbai. Dilansir Culture Trip, diperkirakan ada sekitar 1 juta penduduk yang tinggal di perkampungan tersebut dalam kondisi tidak higienis dan kondisi sanitasi yang memadai.
Dalam Huffington Post bahkan disebutkan bahwa sebagian besar keluarga yang tinggal di Dharavi tidak memiliki sarana sanitasi atau kamar mandi. Sedangkan kamar mandi umum memiliki rasio 1:1.500. Yaitu 1 toilet untuk 1.500 penduduk.
Walau memiliki kondisi yang cukup mengenaskan dari segi sampah plastik dan sanitasi, India masih bisa, kok, kamu kunjungi dengan nyaman. Salah satu caranya adalah dengan selalu memilih penginapan dengan sarana sanitasi yang memadai, dan membawa tisu basah untuk melengkapi perjalananmu.
Dan satu lagi yang tak boleh terlupa adalah turut ambil bagian dalam menjaga lingkungan. Tak perlu repot atau susah, cukup tidak ikut membawa sampah sembarangan. Serta membawa tempat makan, tumbler, dan sedotan saat traveling untuk mengurangi konsumsi plastik saat jalan-jalan di India .
ADVERTISEMENT
Mudah, kan? Jangan lupa praktekkan juga di negeri sendiri, ya.