Tak Beroperasi Selama Pandemi, Pesawat Milik Maskapai Qantas Jadi Rumah Ular

8 Juni 2021 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ribuan pesawat di seluruh dunia mendadak menjadi pengangguran alias tak beroperasi, sejak pandemi COVID-19 membatasi adanya penerbangan. Saking penuhnya lahan parkir pesawat di bandara, sejumlah maskapai memutuskan untuk memindahkan armadanya di gurun yang panas dan gersang, di barat daya Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata lokasi tersebut justru membahayakan pesawat dan menjadikannya rumah hewan-hewan berbahaya. Seperti yang terjadi pada pesawat milik maskapai penerbangan Qantas.
Dilansir CNN, mekanik di fasilitas penyimpanan pesawat di gurun California selatan di AS terkejut, karena tempat parkir pesawat dipenuhi dengan ular derik. Dengan hanya berbekal gagang sapu, mereka berusaha untuk melawan dan mengusir ular berbisa tersebut.
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
Qantas dilaporkan telah memarkir selusin armada jenis A380-nya di sebuah lapangan terbang di Victorville, yang berjarak sekitar dua jam di luar Los Angeles. Di sana, mekanik maskapai Qantas telah menemukan banyak kalajengking dan ular derik Mojave merangkak di dalam dan di sekitar roda pesawat mereka.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, para insinyur yang ditugaskan untuk memelihara armada super jumbo A380 yang disimpan di Gurun Mojave California, diminta membuat sistem yang sederhana dan efektif untuk melindungi diri mereka dari ular berbisa di daerah itu.
ADVERTISEMENT
"Daerah ini terkenal dengan 'rattlers' yang penuh semangat yang suka meringkuk di sekitar ban karet hangat (sic) dan di roda dan rem pesawat," lapor Tim Heywood, seorang eksekutif teknik Qantas.
“Setiap pesawat memiliki ‘wheel whacker’ (pegangan sapu yang diubah fungsinya) sebagai bagian dari kit teknik, lengkap dengan registrasi masing-masing pesawat yang tertulis di atasnya,” lanjutnya.
Penampakan ular derik. Foto: Gary Stolz via wikimedia commons.
Saat ini musim ular berbisa di Gurun Mojave California, teknisi Qantas yang berbasis di hanggar maskapai Los Angeles telah menambahkan prosedur pengecekan baru untuk memastikan mesin dari pesawat A380 aman dari serangan hewan berbisa. Ketika pandemi melumpuhkan perjalanan global, maskapai penerbangan di seluruh dunia memberhentikan atau mempensiunkan ribuan pesawat di tempat yang dikenal sebagai "kuburan pesawat" di Gurun California Selatan dan Arizona.
ADVERTISEMENT
Namun, sejumlah pesawat yang ''terdampar'' di lahan tersebut kini kembali mengangkut penumpang. Tetapi ratusan pesawat terbesar, termasuk jet Airbus A380 bertingkat ganda yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh, dinyatakan tidak bisa beroperasi lantaran kekhawatiran mesin kendaraan yang nyaris ''lapuk'' sejak tidak beroperasi.
Kini, pesawat-pesawat tersebut dimonitor dengan hati-hati bahkan saat berada di gudang, dengan mekanik yang sangat terlatih untuk mengawasi makhluk yang merayap.
“Hal pertama yang kami lakukan sebelum membuka dan memulai inspeksi darat dari roda pendarat khususnya adalah berjalan di sekitar pesawat menghentakkan kaki kami dan mengetuk roda dengan wheel whacker untuk membangunkan dan menakut-nakuti ular. Hal itu untuk memastikan tidak ada bahaya yang menimpa teknisi kami atau ular,” kata Heywood.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).