Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Tiga tentara yang terdampar di sebuah Pulau Pikelot di Pasifik berhasil selamat berkat lambang SOS yang dituliskan di pasir pantai pulau tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, menurut laporan Kementerian Pertahanan Australia, ketiga lelaki itu mengaku sudah terdampar di Pulau Pikelot di Kepulauan Mikronesia yang tidak berpenghuni selama tiga hari. Awalnya, ketiga tentara itu berangkat dari Pulawat ke Atol Pulap yang masuk wilayah Mikronesia .
Namun, kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar dan akhirnya terdampar di pulau sejauh 190 kilometer dari tujuan mereka. Karena ketiga tentara itu tak kunjung tiba di Atol Pulap, Pusat Penyelamatan Gabungan Penjaga Pantai AS di Guam yang berjarak 800 kilometer dari Pulap diminta melakukan pencarian.
Ketiga tentara itu pertama kali terlihat oleh sebuah tanker Angkatan Udara AS KC-135 yang beroperasi di Pangkalan Angkatan Udara Andersen. Titik terang itu muncul setelah dilakukan pencarian selama 3 jam.
ADVERTISEMENT
"Kami mendekati akhir dari pola pencarian kami," kata pilot KC-135, Letnan Kolonel Jason Palmeira-Yen.
"Kami berbalik untuk menghindari hujan sebentar dan saat itulah kami memeriksa ke bawah dan melihat sebuah pulau, jadi kami memutuskan untuk memeriksanya dan saat itulah kami melihat SOS dan sebuah kapal tepat di sebelah pantai. Dari sana kami memanggil Angkatan Laut Australia, karena mereka memiliki dua helikopter di dekatnya yang dapat membantu dan mendarat di pulau itu," lanjutnya.
Kemudian sebuah helikopter dari kapal serbu amfibi Australia , HMAS Canberra, mendarat di pantai. Mereka mengantarkan makanan dan air untuk tentara yang terdampar itu. Sementara pasukan Australia mengkonfirmasi identitas tiga tentara itu dan memastikan mereka tidak mengalami cedera parah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pasukan Penjaga Pantai AS C-130 dari Hawaii mengirimkan radio ke orang-orang yang terdampar, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan kapal patroli Mikronesia yang dikirim dari Yap. Saat itu, tim penyelamat dan pelaut juga menjaga jarak karena virus corona.
"Setelah diskusi antara mitra (tentara) yang menanggapi, diputuskan tindakan paling aman bagi kru tentara dan pelaut adalah untuk membatasi paparan satu sama lain karena pandemi COVID-19," kata pernyataan Pasukan Penjaga Pantai.
Kapal patroli berhasil mengangkut ketiga tentara sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Proses penyelamatan ini disebut sukses karena adanya kerja sama lembaga antar negara.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )