Topan Hagibis Hantam Jepang, Seluruh Penerbangan di Haneda Batal

13 Oktober 2019 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang lelah untuk menunggu penerbangan di Bandara Internasional Kansai di Prefektur Osaka pada 12 Oktober 2019.  Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang lelah untuk menunggu penerbangan di Bandara Internasional Kansai di Prefektur Osaka pada 12 Oktober 2019. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyusul badai Topan Hagibis yang melanda Jepang, Bandara Haneda (Haneda International Airport Terminal) membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju bandara yang berada di Tokyo tersebut.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Twitter resminya, @Haneda_official menyebutkan bahwa seluruh penerbangan akan dibatalkan hingga Minggu (13/10) pukul 14.00 waktu setempat.
"At Haneda Airport, all take off and landing has been canceled until 14:00 on Sunday, October 13th," cuitnya dalam akun tersebut.
Tak hanya di Haneda, Bandara Internasional Narita juga mengeluarkan seruan yang sama. Pihak otoritas bandara mengimbau agar traveler yang terkena dampak Topan Hagibis, mengecek kembali status penerbangan mereka secara langsung ke maskapai penerbangan yang bersangkutan.
Dilansir berbagai sumber, Topan Hagibis membuat sekitar 1.600 penerbangan domestik dan internasional dari berbagai maskapai, termasuk JAL dan ANA membatalkan serta menangguhkan penerbangan mereka pada Sabtu (12/10).
Dalam laman CNN disebutkan, bahwa pembatalan yang terjadi di Bandara Haneda dan Narita berdampak pada kurang lebih 1187 penerbangan dan hampir 190 ribu penumpang.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak penerbangan yang dibatalkan maupun ditangguhkan, maskapai penerbangan All Nippon Airways (ANA) membatalkan 602 penerbangan (490 domestik dan 112 internasional) dengan sekitar 101 ribu penumpang.
Seorang lelaki tidur di sebelah konter maskapai di terminal domestik Bandara Haneda, setelah penerbangan dihentikan karena Topan Hagibis di Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS
Sementara maskapai Japan Airlines membatalkan 585 penerbangan, yang terdiri dari 513 penerbangan domestik, dan 72 penerbangan internasional yang kurang lebih membawa 88 ribu penumpang.
Meski dibatalkan, Japan Airlines menjamini bahwa traveler tidak akan dikenakan biaya tambahan apapun. Mereka justru akan mendapat pengembalian dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena pembatalan penerbangan yang diakibatkan oleh cuaca buruk maupun bencana alam.
Penumpang lelah untuk menunggu penerbangan di Bandara Internasional Kansai di Prefektur Osaka pada 12 Oktober 2019. Foto: REUTERS
Topan Hagibis sendiri merupakan salah satu badai paling kuat tahun ini. Badai ini memicu cuaca buruk, keterlambatan transportasi, dan suspensi.
Hagibis adalah topan terganas di dunia dan diprediksi akan menjadi yang terkuat selama 60 tahun terakhir. Menurut Badan Meteorologi Jepang, Topan Hagibis (topan ke-19) diperkirakan akan mencapai Jepang pada 12-14 Oktober 2019.
Kota Shizuoka banjir saat topan hagibis melanda negara Jepang. Foto: AP Photo
Sementara itu, akibat Topan Hagibis, layanan shinkansen, seperti Tokaido Shinkansen (antara Tokyo dan Nagoya) dan Sanyo Shinkansen (antara Nagoya dan Shin-Osaka, Shin-Osaka, dan Okayama) menangguhkan layanan mereka sejak pukul 00.00 waktu Jepang. JR East dan perusahaan perkeretaapian lainnya juga mulai menangguhkan layanan mereka di beberapa jalur kereta api di wilayah sekitar Tokyo.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam pernyataannya menyebut, Hagibis yang berarti 'kencang' dalam bahasa Tagalog Filipina, akan diliputi oleh angin kencang, hujan deras, banjir, longsor, dan gelombang tinggi.
Seorang pria melihat ombak yang besar saat terjadi topan Hagibis di Kumano, Prefektur Mie, Jepang. Foto: AP Photo/Toru Hanai
Sejauh ini, Topan Hagibis dilaporkan telah menelan korban sebanyak tujuh orang dan korban hilang sebanyak 15 orang. Di luar dari korban hilang dan tewas, ada jutaan orang yang terpaksa mengungsi.
Untuk itu, demi menjamin keselamatan warga, terutama wisatawan, Japan National Tourism Organization (JNTO) dalam laman Twitter resminya @JapanSafeTravel mengimbau untuk tetap berhati-hati selama topan berlangsung.
Misalnya, menghindari jalanan yang banjir agar tak terbawa arus, dan untuk senantiasa mencari perlindungan di dalam bangunan yang memiliki fondasi stabil, seperti hotel atau bandara.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan seperti tertimpa papan iklan maupun tiang telepon yang ambruk.
Bagi wisatawan maupun WNI yang terdampar tanpa penginapan di Tokyo, pemerintah setempat telah membuka penampungan sementara. Yaitu di Bunka Kaikan Concert Hall yang berlokasi di Distrik Ueno, Tokyo.
Apabila kamu memutuskan untuk tinggal sementara di penampungan yang disediakan Pemerintah Jepang, jangan lupa untuk memberitahukan keadaan dan kondisimu pada Kedutaan Besar Indonesia di Jepang, seperti yang dicuitkan KBRI Tokyo dalam akun Twitter resminya.
Wisatawan juga diminta untuk menginstal aplikasi Japan Official Travel App, untuk informasi terkini tentang Topan Hagibis. Aplikasi yang tersedia dalam bahasa China, Inggris, dan Korea Selatan ini akan memberikan informasi terkini mengenai ramalan cuaca, layanan transportasi, nomor-nomor layanan penting, kontak kedutaan, dan khususnya perkembangan soal Topan Hagibis.
ADVERTISEMENT