Tradisi di Bolivia: Hias Tengkorak demi Terima Kasih dan Minta Keberkahan

25 November 2022 7:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menghias tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga menghias tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
ADVERTISEMENT
Tradisi di dunia ini ada banyak sekali. Ada yang masih dilakukan karena turun temurun, atau bahkan dipertahankan demi melestarikan budaya peninggalan leluhurnya.
ADVERTISEMENT
Seperti di Bolivia, setiap tanggal 8 November ada tradisi yang selalu dilakukan oleh warganya di pemakaman. Di saat itu, orang-orang memenuhi jalan kuburan sambil membawa sesaji, seperti daun koka, kelopak bunga, rokok, dan permen.
Bukan hanya sesaji, bahkan mereka akan membawa tengkorak manusia. Sebab, tengkorak manusia tersebut dianggap akan memberikan berkah untuk mereka yang menyimpannya.
Nah, ini yang unik. Nantinya, tengkorak yang mereka simpan setiap tahunnya akan dikeluarkan untuk melakukan tradisi fiesta de las atitas.
Warga membawa tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
Dilansir Smithsonian Magazine, biasanya ritual ini akan diadakan setelah hari-hari All Saints dan All Souls, di mana orang Bolivia tertentu berkumpul di kuburan di seluruh negeri.
Hal ini dilakukan untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada ñatitas dan merayakan ikatan khusus yang ditempa antara tengkorak dan penerima manfaat mereka yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
Fiesta de las atitas tidak diadakan sebagai cara untuk memperingati orang yang dicintai meninggal. Malahan sebagian besar tengkorak yang dimiliki peserta bukan anggota keluarganya.
Beberapa tengkorak adalah pusaka berusia seabad, sementara yang lain diperoleh dari situs arkeologi. Tengkorak juga bisa berasal dari kuburan lokal.
Warga berdoa untuk tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
Ada juga tengkorak yang bagian atasnya terpotong dan biasanya merupakan barang milik sekolah kedokteran.
Dalam tradisi ini ada istilah atitas. Atitas adalah wadah yang menampung jiwa-jiwa mantan penghuni mereka yang masih hidup, dan mereka membawa asosiasi dengan kesuburan, keberuntungan, dan perlindungan.
Memang semua atitas adalah tengkorak, namun tidak semua tengkorak itu atitas.

Sejarah Fiesta de las Atitas di Bolivia

Warga menghias tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
Hubungan khusus antara tengkorak dan makhluk hidup di Bolivia sudah ada sejak berabad-abad lalu dan berasal dari Suku Aymara, kelompok aborigin dari wilayah Altiplano di Andes.
ADVERTISEMENT
Para petani biasa mengubur tengkorak di ladang mereka sebelum menanam.
Lalu, saat Spanyol tiba di Bolivia pada abad ke-16, mereka mulai mencoba menghilangkan tradisi semacam itu, memaksa penduduk asli untuk pindah agama menjadi Kristen.
Baru pada tahun 1970-an, setelah petani pribumi mulai pindah ke La Paz untuk mencari pekerjaan, praktik tersebut mulai muncul kembali secara lebih umum.
Warga menghias tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
Sejak saat itu, pesta telah berkembang dalam skala lebih besar, dengan 5 ribu hingga 10 ribu orang berpartisipasi dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, budaya Aymaran menjadi lebih diterima dan dirayakan. Presiden Evo Morales sendiri adalah Aymaran dan baru-baru ini membantu mengubah nama negaranya menjadi Negara Plurinasional Bolivia sebagai pengakuan atas multi-etnisnya.
ADVERTISEMENT
Dalam ritual tersebut, setelah pemberkatan, tengkorak-tengkorak itu perlahan dikeluarkan dari gereja, dibawa dalam kotak kaca atau kotak pelindung, atau diseimbangkan di atas alas beludru dan satin, sambil dipercikan air suci.
Para atitas akan dipajang di seluruh pemakaman, sambil dihiasi dengan persembahan. Tengkorak-tengkorak itu juga sering dibalut kacamata hitam dan topi.
Warga menghias tengkorak kerabat mereka saat perayaan Dia de las Natitas (Hari Tengkorak) di La Paz, Bolivia, Selasa (8/11/2022). Foto: Aizar Raldes/AFP
Setelah matahari terbenam, pesta riuh yang disebut prestas diadakan di aula dan salon di dekatnya.
Di luar pesta, atitas cenderung tidak menonjolkan diri. Sebagian besar disimpan di temlat-tempat di dalam rumah pribadi, di mana mereka memberikan berkah, perlindungan, dan bantuan kepada orang-orang yang memuliakan dan memberikan persembahan kepada mereka.
Kadang-kadang, atitas juga dapat ditemukan untuk membantu bisnis. Dua atitas yang dikenal sebagai Juanito dan Juanita, misalnya, telah menjadi penghuni markas polisi di lingkungan terbesar La Paz selama beberapa dekade.
ADVERTISEMENT
Detektif di sana bersumpah bahwa tengkorak membantu memecahkan kasus dan membujuk pengakuan dari penjahat. Terlepas di mana mereka ditempatkan, atitas dianggap sebagai peserta yang bersemangat dalam urusan kehidupan.