Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tradisi Ekstrem Para Wanita Suku Karen, Panjangkan Leher untuk Pikat Pria
28 Juni 2020 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 18 Januari 2022 9:27 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Suku Karen menghuni Thailand bagian utara. Tradisi yang paling mencolok di sana adalah setiap wanita diwajibkan untuk memanjangkan lehernya menggunakan tumpukan kawat.
Di sana, ada anggapan bahwa leher yang panjang menjadi daya tarik wanita bagi para pria. Alhasil, para wanita kerap memanjangkan lehernya sejak masih remaja agar terlihat lebih cantik di mata pria.
Mereka tidak boleh melepaskan kawat yang mengelilingi lehernya meski sedang beraktifitas. Kawat ini baru akan dilepaskan ketika sang wanita menikah, melahirkan, meninggal dunia, atau saat dibersihkan.
Tak hanya di leher, mereka juga memasang kawat kuningan ini dibagian kakinya. Ketika usia mereka bertambah maka jumlah kawat yang dipasang di lehernya juga akan semakin banyak.
Berat dari kalung kawat ini akan mendorong tulang selangka turun dan menekan tulang rusuk. Sehingga, otomatis leher akan menjadi lebih panjang dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Konon, kalung dari kawat ini juga dapat menghindarkan para wanita dari binatang buas. Terlebih, pada zaman dahulu, Suku Karen kerap hidup berpindah-pindah di area pelosok dan memungkinkan mereka untuk bertemu dengan binatang buas.
Kawat yang mereka gunakan berasal dari kuningan. Jadi, kawat tersebut tidak membahayakan dan tak akan berkarat sehingga mereka bisa memakainya selama mungkin.
Laporan Hutri Dirga Harmonis
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.