Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kecantikan seorang wanita biasanya dinilai dari kulit putih bersih, memiliki bentuk tubuh yang ideal hingga gigi yang putih dan rapi. Meski begitu, kecantikan tersebut tidak dapat diartikan sama dan universal sebab berbeda budaya dan wilayah, akan beda pula dengan standar kecantikannya.
ADVERTISEMENT
Buktinya, di berbagai belahan dunia masih banyak suku-suku tertentu yang memiliki tradisi unik demi memaknai arti cantik bagi para wanita di sukunya.
Setiap suku tersebut mempunyai tradisi unik yang akan mereka lakukan pada setiap wanita dengan tujuan agar menambah kesan lebih cantik dan juga sebagai bentuk alat proteksi bagi si wanita, seperti halnya yang dilakukan oleh wanita suku Bagobo.
Suku Babogo merupakan sebuah suku yang berasal dari Filipina yang mendiami wilayah Mindanao.
Dilansir berbagai sumber, suku Bagobo memiliki tradisi unik bagi para wanitanya untuk mendapatkan predikat sebagai wanita cantik.
Bagi wanita suku Bagobo memiliki gigi runcing adalah suatu keharusan sebab bagi suku di Mindanao, Filipina, memiliki gigi runcing adalah suatu keharusan untuk menjadi yang paling cantik.
ADVERTISEMENT
Ya, wanita dari suku ini diharuskan untuk memiliki gigi runcing layaknya drakula. Untuk membuat gigi mereka menjadi runcing pun tak mudah, para wanita suku Bagobo harus mengalami hal yang amat menyakitkan terlebih dahulu.
Para wanita suku Bagobo ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubah gigi mereka untuk menjadi runcing. Meski, bentuk gigi-gigi mereka pun sebenarnya malah terlihat aneh dan menyeramkan.
Untuk mendapatkan bentuk taring yang sempurna sangatlah dibutuhkan kesabaran. Biasanya mereka meruncingkan gigi dengan cara dipahat menggunakan bambu ataupun kayu. Wanita yang memiliki gigi paling runcing nantinya akan mendapatkan predikat sebagai wanita paling cantik di sukunya.
Prosesnya sendiri dilakukan dengan memegang tongkat kayu di sela-sela gigi, yang diikuti dengan pembentukan gigi ke bentuk yang diinginkan. Selanjutnya, gigi mereka akan diwarnai hitam menggunakan bahan-bahan alami yang dibuat oleh arang bambu atau bubuk yang diekstraksi pohon almond.
ADVERTISEMENT
Ketika proses ini berlangsung, wanita yang menajamkan giginya tidak boleh minum air, makan apa pun yang asam, dan untuk beberapa alasan, menghadiri pemakaman pun tidak boleh, karena kegiatan ini dikatakan dapat mempengaruhi warna gigi.
Tradisi mempercantik diri wanita suku Bagobo ini juga mirip seperti yang dilakukan wanita suku Mentawai. Wanita suku Mentawai percaya bahwa gigi yang tajam membuat mereka terlihat lebih menarik bagi lawan jenis. Namun, suku Mentawai memiliki tradisi untuk mempercantik bagian tubuh lainnya, seperti tato seluruh tubuh dalam pola yang menyerupai titik dan garis.
Bagaimana menurutmu?