Uniknya Gereja di Taiwan, Berbentuk Sepatu Kaca

31 Juli 2018 12:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
High Heel Wedding Church (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
High Heel Wedding Church (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau Indonesia punya gereja unik berbentuk ayam di Yogyakarta, Taiwan punya gereja berbentuk sepatu kaca.
ADVERTISEMENT
Ya, sepatu kaca. Mirip sepatu kaca Cinderella, bangunan berkaca biru itu dibentuk menyerupai sepatu hak tinggi. Diberi nama High Heel Wedding Church, kamu bisa melihat bagaimana megahnya gereja 'sepatu kaca' tersebut di Kota Budai, Provinsi Chiayi.
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/Ricardo)
zoom-in-whitePerbesar
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/Ricardo)
Karena bentuknya yang unik, gereja yang dikenal juga sebagai Blue High Heel Church itu menjadi salah satu atraksi wisata menarik bagi wisatawan Taiwan. Dibangun dengan menggunakan 320 panel kaca berwarna biru dan 1.269 buah baja, pembangunan High Heel Wedding Church menghabiskan biaya sebesar 477 ribu Poundsterling atau setara dengan Rp 9 miliar.
Berlokasi di Chiayi Budai Seascape Park, High Heel Wedding Church memiliki ukuran panjang 25 meter, ketinggian 17 meter, dan lebar 11 meter.
ADVERTISEMENT
Dibangun pada Juni 2016, gereja unik di Taiwan tersebut selesai pada Januari 2017 dan mulai dibuka pada 8 Februari 2017, tepat pada saat Hari Raya Tahun Baru China atau Imlek.
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/J_Chen)
zoom-in-whitePerbesar
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/J_Chen)
Mengutip BBC, juru bicara pemerintah setempat, Pan Tsuei-ping, mengungkapkan bahwa High Heel Wedding sengaja dibangun untuk para wanita. "Kami ingin membuatnya menjadi tempat yang romantis dan membahagiakan bagi pengunjungnya. Karena setiap gadis membayangkan bagaimana penampilan mereka ketika menikah kelak," katanya.
Gereja yang berbentuk sepatu kaca Cinderella ini terinspirasi dari kisah sedih di daerah setempat yang terjadi sekitar pada tahun 1950-1960an.
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/J_Chen)
zoom-in-whitePerbesar
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/J_Chen)
Cerita tersebut tentang seorang wanita bermarga Wang yang kehilangan kakinya karena wabah epidemi Blackfoot. Gadis berumur 24 tahun itu terpaksa merelakan kakinya untuk diamputasi dan membatalkan pernikahannya. Akhirnya, ia tidak pernah menikah dan menghabiskan sisa hidupnya di gereja.
ADVERTISEMENT
Cerita tersebut membuat pemerintah setempat akhirnya membuat High Heel Wedding Church sebagai monumen peringatan bagi para wanita yang menderita penyakit serupa.
Blackfoot Disease merupakan penyakit epidemi yang melanda daerah pesisir, karena konsumsi air yang mengandung senyawa arsenik.
Penyakit ini membuat pembuluh darah di tungkai bawah menjadi rusak berat. Oleh karena itu, banyak wanita di masa tersebut yang kehilangan waktu untuk mewujudkan mimpi mereka berjalan di atas karpet menggunakan sepatu berhak tinggi yang indah pada hari pernikahannya.
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/Ricardo)
zoom-in-whitePerbesar
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/Ricardo)
High Heel Wedding Church tidak hanya berisi gedung 'sepatu kaca' saja, tetapi juga terdapat 100 instalasi women-oriented, seperti kursi couple, pohon maple, biskuit, dan kue. Karena bentuknya yang unik, High Heel Wedding Church mendapatkan penghargaan Guinness World of Records dengan predikat bangunan terbesar yang berbentuk sepatu.
ADVERTISEMENT
Meski dinamai sebagai gereja, High Heel Wedding Church tidak digunakan untuk beribadah layaknya gereja pada umumnya. Tetapi hanya digunakan secara terbatas untuk sesi pemotretan pre-wedding dan pemberkatan pernikahan.
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/Max Chen)
zoom-in-whitePerbesar
High Heel Wedding Church. (Foto: Flickr/Max Chen)
Bagi kamu yang bukan penganut agama Kristen, tidak perlu ragu untuk berkunjung, karena High Heel Wedding Church tidak membatasi pengunjungnya. Bangunan ini buka setiap saat dan setiap waktu, sehingga bisa kamu kunjungi kapan saja saat sedang berlibur ke Taiwan.
Tertarik berkunjung ke Taiwan?