United Airlines Peringatkan Awak Kabin Tak Gunakan Lakban Atasi Penumpang Onar

21 Agustus 2021 8:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
United Airlines. Foto: AP
zoom-in-whitePerbesar
United Airlines. Foto: AP
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan United Airlines memperingatkan awak kabin agar tidak menggunakan lakban untuk mengatasi tingkah laku penumpang nakal. Dalam catatannya, United Airlines sudah beberapa kali menggunakan lakban untuk 'mengendalikan' penumpang pesawat yang bikin onar.
ADVERTISEMENT
Dilansir Guardian, dalam sebuah memo, pramugari United Airlines didesak untuk tidak menggunakan lakban untuk situasi darurat. Pihak maskapai mengimbau, awak kabin dapat menggunakan benda alternatif yang lebih aman digunakan untuk keadaan darurat.
"Mengingat bahwa ada barang-barang khusus di dalam pesawat yang dapat digunakan dalam situasi sulit, dan barang alternatif seperti lakban tidak boleh digunakan," tulis memo tersebut.
ilustrasi penumpang pesawat Foto: shutterstock
Ketika pembatasan pandemi dicabut, pramugari di seluruh Amerika Serikat secara berulang kali telah bergulat dengan peningkatan keonaran dalam penerbangan. Memo itu datang setelah pramugari American Airlines menahan seorang wanita dengan lakban, saat ia mencoba membuka pintu pesawat selama penerbangan.
Kemudian, tak lama setelah kejadian itu, lakban kembali digunakan oleh awak kabin Frontier Airlines. Kala itu, awak kabin menahan seorang pria di kursinya setelah ia melakukan pelecehan sosial dengan memegang payudara seorang staf.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum itu, lakban sebenarnya sempat diasosiasikan dengan tindakan pramugari United Airlines. Pada 2003, awak kabin maskapai tersebut menahan penumpang yang mengganggu dalam penerbangan dari Honolulu ke Los Angeles.
Ilustrasi pramugari Foto: Pixabay
Kala itu, penumpang di dalam penerbangan tersebut mengganggu kenyamanan penumpang lainnya, lantaran ia berkeliaran di area pesawat sambil membaca Alkitab. Beberapa tahun kemudian, yakni pada 2008, maskapai ini menggunakan lakban pada seorang penumpang setelah ia melakukan kekerasan dalam penerbangan tujuan Chicago.
Saat kejadian itu, penumpang yang dimaksud melawan pramugari dan mencengkeram penumpang lain. Memo United Airlines terbaru mengatakan bahwa penumpang maskapai itu telah menunjukkan perilaku terbaik selama penerbangan.
"Sebagian besar pelanggan kami telah menunjukkan perilaku terbaik mereka dan kembali ke penerbangan kami dengan percaya diri dan antusias," ujar pihak maskapai.
ADVERTISEMENT
Penumpang pesawat marah Foto: Shutter Stock
Dalam kasus perilaku penumpang tidak tertib, United Airlines meminta para stafnya untuk menggunakan langkah-langkah de-eskalasi standar. Mulai dari proses diskusi yang melibatkan kapten, perwakilan layanan pelanggan, dan koordinator keamanan darat untuk evaluasi dan solusi.
Petugas juga diarahkan menggunakan panduan manual keselamatan, guna memandu pengambilan keputusan jika mereka merasa pelanggan harus ditolak dari penerbangan tertentu.
"Jika mereka tidak dapat mencapai kesepakatan dengan pelanggan tentang salah satu kebijakan terkait keselamatan, mereka harus mengikuti proses de-eskalasi dan pelatihan reguler, serta selalu melakukan tindakan terbaik," tulis memo tersebut.

Pelatihan Bela Diri

Ilustrasi pramugari. Foto: Shutter stock
Dilansir CNN, kasus penumpang pesawat bikin onar jadi lebih intens selama pandemi COVID-19. Tidak hanya bermasalah dengan sesama penumpang, insiden-insiden ini tidak jarang melibatkan pramugari hingga mengancam keselamatan mereka.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari kasus itu, Administrasi Keamanan Transportasi Amerika Serikat (AS) mencanangkan program latihan bela diri bagi awak kabin. Bentuknya adalah kursus setengah hari yang pertama kali dikembangkan pada 2004, namun tertunda karena pandemi global.
Keterampilan bela diri yang diajarkan itu termasuk bagaimana menyerang, menginjak, dan menaklukkan "penyerang yang kejam," sebuah skenario yang menurut pramugari mungkin tidak akan pernah mereka temui. Singkatnya, mereka diajari serangkaian teknik untuk menangani "penumpang yang sulit."
Termasuk dalam daftarnya adakah penumpang yang tidak melipat meja mereka atau bersikeras koper besar mereka muat di penyimpanan kabin. Di tengah kembalinya perjalanan udara tahun ini, jumlah "penumpang nakal" tercatat melonjak.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).