Uruguay dan Venezuela Keluarkan Travel Warning Pasca-Penembakan di AS

7 Agustus 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Travel Warning Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Travel Warning Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Pekan lalu, tepatnya pada 3-4 Agustus 2019, terjadi penembakan yang menewaskan 31 orang di Dayton dan El Paso. Melihat insiden ini, maka beberapa negara mengeluarkan travel warning bagi warganya yang berencana untuk traveling ke Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dilansir USA Today, Pemerintah Venezuela mengeluarkan pernyataan yang mendesak warganya untuk menunda perjalanan mereka ke Amerika Serikat.
Ilustrasi memotret patung Liberty di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
Dalam keterangan resminya, Pemerintah Venezuela memuat daftar kota yang dianggap paling berbahaya di Amerika Serikat, yakni Cleveland, Detroit, Baltimore, St. Louis, dan Oakland. Ada pula Memphis, Birmingham, Atlanta, Stockton, dan Buffalo.
Tak hanya di Venezuela, Uruguay juga mengeluarkan seruan serupa yang mendesak warganya untuk menunda keberangkatan atau mengambil tindakan pencegahan ketika berkunjung ke Amerika Serikat.
Maracaibo di Venezuela Foto: Flickr/Carlos Adampol Galindo
Pemerintah Uruguay beralasan bahwa Negeri Paman Sam dianggap tidak aman, karena sedang meningkatnya kekerasan tanpa pandang bulu yang disebabkan oleh rasisme dan diskriminasi yang menelan korban lebih dari 250 orang. Warga Uruguay juga secara khusus disarankan untuk menghindari tempat-tempat ramai, seperti taman hiburan, mal, festival makanan atau seni, acara olahraga, kegiatan keagamaan, dan kawasan demo.
Uruguay Foto: Flickr/Rod Waddington
Travel warning Pemerintah Uruguay dan Venezuela tersebut rupanya dikeluarkan setelah salah satu tersangka penembakan El Paso bernama Patrick Crusius (21) memasang manifesto di banner online. Dalam manifesto tersebut, ia mengatakan bahwa penembakan yang dilakukannya adalah tanggapan atas 'invasi' warga Hispanik yang melintasi perbatasan selatan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Uruguay dan Venezuela, Pemerintah Jepang juga menanggapi manifesto tersebut dengan menerbitkan peringatan pada hari Minggu lalu (4/8). Dalam peringatan tersebut, disebutkan bahwa warga Jepang yang berada di Amerika Serikat harus mewaspadai potensi terjadinya tembakan di mana pun mereka berada.