Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Soal pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), jangan ditanya. Bantul memiliki SDM yang bisa dibilang sangat baik di bidang ekraf. Di sana pun terdapat institut seni terbesar terbaik di Indonesia, yaitu Institut Seni Indonesia Yogyakarta .
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan hingga saat ini Bantul memiliki banyak galeri seni dan sanggar yang sangat banyak. Belum lagi tradisi yang sampai saat ini masih dilestarikan.
Bicara masalah ekrafnya, sesuai survei yang diadakan oleh BPS, setidaknya sekitar 70 persen ekspor DIY itu diproduksi di Bantul. Hal tersebut membuat kontribusi Bantul terhadap ekspor, terutama kreatif, menjadi yang terbesar di Yogyakarta.
Bukan hanya ekraf, pariwisata Bantul tentu tidak akan mengecewakan.
"Sekarang muncul banyak destinasi buatan beberapa tempat yang agak tinggi dibangun resto, hotel, yang views-nya menarik. Ini menjadi daya tarik wisata tersendiri di Bantul," kata Ketua Forum Kreatif Bantul, Timbul Raharjo, dalam acara Weekly Briefing with Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (12/12).
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, salah satu destinasi wisata di Bantul, yaitu Parangtritis, juga viral karena prewedding yang dilakukan oleh Kaesang dan Erina.
"Kaesang Erina itu prewed di Pantai Parangtritis. Parangtritis itu sudah masuk ke top of mind-nya pariwisata Yogyakarta. Kalau turis luar DIY ditanya objek wisata di DIY, mereka langsung menyebut Parangtritis, Malioboro, dan Prambanan," ujar Timbul Raharjo.
"Gumuk pasir itu satu-satunya di Indonesia dan ada di Bantul. Sehingga ini mendatangkan wisatawan dari turis asing maupun domestik yang cukup besar. Setidaknya 3,5 juta wisatawan di kabupaten bantul datang setiap tahunnya," tambahnya.
Demi menjadikan Bantul sebagai Kota Kreatif dunia versi UNESCO, setidaknya 1.000 srikandi Bantul bangkit dan berkarya dilatih, dibimbing, dan dibina untuk menjadi wirausaha.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadikan Bantul kota kreatif dunia, hal ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi agar semakin inklusif.