Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut pertama kali berembus di media sosial Twitter dan menjadi viral. Pemilik akun yang bernama @KangopeNew mengunggah sebuah judul utama dari sebuah koran yang menuliskan kabar serupa.
"Saung angklung Udjo bangkrut?" tulis akun tersebut.
Unggahan itu langsung mendapat berbagai respons dari netizen di media sosial. Banyak di antara mereka yang tidak rela kehilangan salah satu warisan budaya bangsa.
Selain itu beberapa di antaranya juga sedih, terlebih mereka yang belum sempat berkunjung ke tempat itu.
"Padahal cita2 pengen bawa anak nanti wisata budaya kesini," tulis pemilik salah satu pemilik akun.
Selain itu, ada pula netizen yang mendorong pemerintah provinsi Jawa Barat untuk segera mengambil sikap untuk menyelamatkan warisan bangsa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kang Emil @ridwankamil mohon perhatian & bantuannya, ini adalah salah satu sektor pariwisata Jabar jangan sampai bangkrut & hilang," tulis akun lain.
Saung Angklung Udjo dikabarkan bangkut akibat pandemi COVID-19.
Sebagai informasi, Saung Angklung Udjo didirikan pada 1966 oleh pasangan suami-istri Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati. Saung Angklung Udjo didirikan dengan maksud melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda.
Tak hanya memberikan pertunjukan kesenian Sunda, Saung Angklung Udjo juga menjadi pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu.
Saung Angklung Udjo juga telah menyabet berbagai penghargaan di tingkat nasional hingga internasional termasuk meraih Best ASEAN Cultural Preservation Effort dalam ajang ASEANTA Awards 2016.
Tempat wisata ini juga pernah dikunjungi beberapa artis terkenal, bahkan pebalap MotoGp Marc Marquez juga pernah berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENT
kumparan tengah berupaya mengkonfirmasi kabar penutupan tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan kumparan masih belum mendapatkan respons dari pihak terkait.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )