Wamenpar Pastikan Kesiapan Ragunan untuk Sambut Wisatawan saat Libur Nataru

27 Desember 2024 19:47 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berfoto di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/3).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berfoto di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/3). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, memastikan kesiapan Taman Margasatwa Ragunan pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Ni Luh mengatakan kesiapan sebuah destinasi wisata, salah satunya bisa dilihat melalui alur masuk dan keluarnya wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Untuk memastikan kesiapan destinasi itu yang paling harus diperhatikan adalah alur keluar masuk wisatawannya bagaimana, apakah ketika ada penumpukan, mitigasinya bagaimana, dan sebagainya. Kalau dari Ragunan tadi sudah oke, ya, dengan gate-nya yang begitu banyak, dan kemudian ketika ramai wisatawan ada juga pintu-pintu lain yang sudah disiapkan," ujar Ni Luh, saat ditemui kumparan di Ragunan, Jumat (27/12).
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa tiba saat melakukan peninjauan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Dalam kunjungannya, Ni Luh juga sempat melakukan pengecekan, mulai dari area pintu masuk atau gate, fasilitas pendukung seperti toilet, ruang laktasi, hingga area rekreasi yang sekaligus menjadi tempat penangkaran hewan.
"Yang berikutnya kita pastikan juga soal kebersihan, termasuk toilet, tempat sampah, dan lain sebagainya. Tadi kalau di Ragunan sudah oke, terawat begitu lah, ya. Memang ada yang kurang, tapi terawat di dalamnya, karena saya tadi masuk di area depan yang paling banyak wisatawan, pasti akan keluar masuk toilet gitu," tuturnya.
Sejumlah Pengunjung berwisata saat libur Natal dan Tahun Baru di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain itu, sebagai tempat wisata yang dipenuhi banyak pepohonan, Ragunan dianggap sudah melakukan mitigasi bencana dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan deteksi dini, apakah pohon tersebut masih kokoh atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Karena Ragunan ini banyak pohon, kita juga memastikan bagaimana Ragunan memitigasi ketika musim hujan. Mereka di sini punya alat begitu yang bisa mendeteksi kesehatan pohon. Akarnya serapuh apa, atau sekuat apa, kemudian pohon batangnya kemungkinan bisa tumbang," ujar Ni Luh.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengasih makan Jerapah saat melakukan peninjauan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Mitigasi bencana ini dikatakan penting, karena jika dilakukan dengan baik, wisatawan bisa nyaman dan aman berwisata di Ragunan.

Kesiapan Ragunan Sambut Libur Nataru

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, drh. Endah Rumiyati, M.Si.M, saat ditemui kumparan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Semwntara itu, Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati, mengatakan Taman Margasatwa Ragunan telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut wisatawan pada periode libur Nataru. Salah satunya adalah dengan memberikan kemudahan bagi para penyandang disabilitas yang ingin liburan.
"Kita menyiapkan segala bentuk sarana dan prasarana untuk para pengunjung, khususnya pengunjung disabilitas dengan menyiapkan seperti toilet difabel, terus pegangan rambah, guiding block. Kita ada huruf brail atau tulisan untuk tuna netra," kata Endah.
Sejumlah Pengunjung berwisata saat libur Natal dan Tahun Baru di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain itu, untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung, Taman Margasatwa Ragunan juga telah menyiapkan gate atau area ticketing baru yang berada tidak jauh dari pintu masuk utama.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebelum loket kita yang 30 gate ini berdiri, kita ada 2 loket, kita sebut utara 2 dan utara 3. Jadi utara 2 dan 3 ini totalnya 14 gate. Kita menggabungkan jadi satu, kita tambah 16 gate, jadi 30 gate. Ini tujuannya untuk mengurai pengunjung, supaya tidak antre dalam membeli tiket masuk," pungkas Endah.