Wisata Romantis di Kanal Otaru Hokkaido, Jepang

14 Februari 2019 13:12 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otaru Snow Light Path Festival Foto: Salmah Muslimah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Otaru Snow Light Path Festival Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kanal Otaru di Hokkaido, Jepang, menjadi salah satu lokasi wisata favorit saat musim dingin. Di sepanjang kanal ini, diadakan Otaru Snow Light Path Festival yang dihadiri lebih dari 500 ribu pengunjung setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
kumparanTravel bersama dengan Japan National Tourism Organization (JNTO) Indonesia, berkesempatan melihat festival ini, Senin (11/2) malam.
"Otaru Kanal sangat terkenal sebagai tempat wisata. Kanal ini dulu sebagai tempat kapal-kapal kecil lewat ke gudang penyimpanan barang di kota. Sekarang kanal ditutup dan jadi tempat wisata," kata pemandu tur, Michiko Sasayama, Senin (11/2).
Otaru Snow Light Path Festival Foto: Salmah Muslimah
Sesuai namanya, festival ini menampilkan atraksi cahaya lilin dan patung salju di sepanjang jalan menuju Kanal Otaru. Meski malam itu suhu mencapai minus 3 derajat celsius dan sedang turun salju, namun antusias wisatawan tetap besar untuk melihat festival ini. Dengan mengenakan pakaian tebal, mereka berbondong-bondong menuju Kanal Otaru.
Sepanjang jalan di bagian kanan dan kiri, terdapat berbagai patung dan pahatan dari salju dengan berbagai bentuk, seperti lambang cinta, boneka salju, rumah, bunga dan lainnya. Pahatan itu dihiasi lillin di bagian dalam dan luar, sehingga bukan hanya warna putih salju yang terlihat, tetapi juga kuning oranye karena pancaran cahaya lilin.
Otaru Snow Light Path Festival Foto: Salmah Muslimah
Cahaya lilin di sepanjang jalan membuat suasana Otaru malam itu terlihat romantis. Banyak pasangan atau kelompok wisatawan yang memanfaatkan pemandangan indah ini untuk berfoto bersama.
ADVERTISEMENT
"Otaru kota yang romantis, banyak juga turis Indonesia ke sini," kata Michiko.
Otaru Snow Light Path Festival Foto: Salmah Muslimah
Pada abad 20, Otaru merupakan kota pelabuhan yang sibuk. Banyak kanal-kanal yang dibangun untuk memindahkan barang-barang ke gudang dengan kapal yang lebih kecil.
Namun saat ekonomi melemah, pelabuhan Otaru terkena dampak sehingga aktivitas ekonomi di kawasan ini menurun dan membuat kanal-kanal tidak lagi dilalui oleh kapal-kapal barang.
Kanal Otaro malam hari Foto: Salmah Muslimah
Kini, kanal ini dijadikan sebagai tempat wisata. Pengunjung bisa menaiki perahu kecil, berfoto-foto di sepanjang kanal atau menikmati kuliner sambil memandang cahaya lilin di pinggir kanal.
Kanal Otaru bisa ditempuh dengan menggunakan kereta dari Stasiun Sapporo ke Stasiun Otaru sekitar 30 menit. Kemudian berjalan kaki menuju kanal.
Suasana workshop pembuatan kotak musik Yokobo Foto: Salmah Muslimah
Selain festival salju dan lilin di sepanjang jalan, Otaru juga terkenal dengan produksi kotak musik dan kaca. Pengunjung bisa membeli kotak musik berbagai bentuk, juga bisa membuat kotak musik sendiri di Otaru Music Box Museum and Handicraft Studio Yukobo.
ADVERTISEMENT
"Yukobo tempat workshop membuat kotak musik, sudah 10 tahun lebih tempat ini. Kalau mau ikut membuat kotak musik bisa datang ke sini dari jam 9 pagi sampai jam 4. Biayanya 1.500 hingga 3 ribu yen tergantung bentuk kotak musiknya," kata Kimie Shinoda, Marketing Manager Yokobo.