Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Wisata Sejarah di Gereja Blenduk, Ikon Kota Lama Semarang
10 Juli 2018 8:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Jangan mengaku pernah ke kota lama Semarang jika tidak melihat Gereja Blenduk. Gereja tua itu mempunyai kubah berwarna merah bata yang mencolok, kontras dengan badan gereja yang putih bersih. Tak heran, keelokannya membuat gereja tersebut menjadi salah satu ikon kota lama Semarang.
ADVERTISEMENT
Nama aslinya GPIB Immanuel Semarang. Ia dibangun pada 1753 dan merupakan salah satu gereja Kristen tertua di Indonesia. Arsitekturnya yang bergaya neo-gothik menunjukkan ada sentuhan Eropa pada proses kontruksinya.
Yang paling unik dari gereja itu memang kubahnya, sehingga disebut oleh warga sekitar menjadi Blenduk. Berbeda dengan gereja pada umumnya, atapnya berbentuk dome yang dilapisi perunggu. Bangunannya berbentuk heksagonal atau segi delapan.
Gereja ini pertama kali dibangun oleh bangsa Portugis yang saat itu menduduki Semarang . Awalnya berupa rumah panggung khas arsitektur Jawa. Rumah panggung itu lalu dirombak pada 1787. Pada 1894, arsitek asal Belanda H.P.A. de Wilde dan Westmas menambah dua menara dan merenovasi atapnya menjadi kubah.
Masuk ke dalam gereja, kamu akan sadar interiornya tak kalah cantik. Barisan kursi jemaah yang berbentuk klasik tampak senada dengan keramiknya yang berwarna kuning, hitam, dan cokelat. Di sana kamu juga bisa melihat organ pipa Baroque yang berasal dari 1700-an dan masih tampak indah.
ADVERTISEMENT
Gereja Blenduk telah menjadi bangunan cagar budaya. Artinya, bentuk asli gedung itu tidak boleh diubah. Wisatawan boleh masuk ke dalam gereja jika tidak ada acara kebaktian, dengan membayar retribusi.
Puas berkeliling Gereja Blenduk, kamu bisa beristirahat di Taman Srigunting. Taman itu dipenuhi pohon-pohon yang rindang untukmu menyejukkan diri dari sinar matahari di Semarang yang terik. Kamu bisa beristirahat sambil menikmati kuliner khas Semarang yang dijual banyak pedagang kaki lima di sekitar situ, seperti pisang plenet, lumpia, dan lain-lain.
Kamu juga bisa berkeliling bagian lain Kota Lama Semarang yang tak kalah menarik. Di antaranya ada Gedung Jiwasraya, gedung Marba, kantor Kerta Niaga, hingga Stasiun Tawang.
Siap untuk berpetualang di Gereja Blenduk?
ADVERTISEMENT