Wisatawan Dilarang Ambil Foto Permukiman Masyarakat Suku Baduy Pakai Drone

11 Februari 2025 9:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Suku Baduy mengikuti rangkaian upacara tradisi Seba Baduy di Pendopo Kabupaten Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (28/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
zoom-in-whitePerbesar
Warga Suku Baduy mengikuti rangkaian upacara tradisi Seba Baduy di Pendopo Kabupaten Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (28/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ADVERTISEMENT
Penggunaan drone atau pesawat tanpa awak kini dilarang di permukiman masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Wisatawan tidak boleh memfoto, atau memvideokan permukiman masyarakat adat Baduy dengan menggunakan drone.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Medi, mengatakan bahwa hal tersebut sesuai dengan keputusan tokoh adat dan puun (kepala suku) di daerah itu. Perkampungan masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes yang memiliki 68 kampung, termasuk Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik, kini dilarang foto menggunakan kamera drone.
Masyarakat suku Baduy yang tak memakai alas kaki di dalam perjalanan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Kami minta wisatawan tidak foto udara dengan menggunakan pesawat drone," kata Medi, seperti dikutip dari Antara.
Pelarangan foto menggunakan drone tersebut dilakukan, karena setiap kampung terdapat satu rumah adat yang disebut "Imah Kokolot".
Sedangkan rumah adat itu tidak boleh difoto maupun video. Sebab, jika difoto menggunakan pesawat drone, maka semua kampung, termasuk rumah adat terkena foto.

Larangan Penggunaan Drone

Ilustrasi menerbangkan drone. Foto: Jacob Lund/Shutterstock
Oleh karena itu, pihaknya kini memperketat larangan foto dari udara sampai kawasan hak tanah ulayat adat di pemukiman Baduy.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap wisatawan tidak melakukan foto udara menggunakan drone," ujar Medi.
Meski penggunaan drone telah dilarang, Medi mengatakan wisatawan masih dipersilakan untuk memfoto kawasan pemukiman masyarakat adat Suku Baduy dengan menggunakan kamera manual.
Sebab foto manual bisa diarahkan ke satu objek, sehingga berbeda dengan foto menggunakan drone.
"Kami berharap pelarangan foto udara menggunakan drone dapat dipatuhi wisatawan," pungkasnya.