Wishnutama Tekankan Pentingnya Masterplan Destinasi Wisata

20 Desember 2019 18:46 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf, Whisnutama beserta Wamenparekraf, Angela saat kunjungan kerja di Candi Borobudur. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf, Whisnutama beserta Wamenparekraf, Angela saat kunjungan kerja di Candi Borobudur. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio memberikan saran agar masyarakat aktif dan bersemangat, terlibat dalam upaya pengembangan destinasi wisata di sekitar tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang disarankannya yakni agar pengemasan masterplan suatu destinasi wisata disusun secara menarik sehingga bisa membuat masyarakat bergairah dan bersemangat untuk turut serta mengembangkan tempat wisata tersebut.
Menparekraf, Whisnutama beserta Wamenparekraf, Angela saat kunjungan kerja di Candi Borobudur. Foto: Dok. Kemenparekraf
Dilansir dari keterangan resmi, Jumat (20/12), Tama pun memberikan masukan, agar rancangan induk atau masterplan suatu destinasi wisata ditampilkan dengan visual terbaik.
"Di setiap Badan Otorita dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), saya mau untuk memberikan visualisasi terbaik. Tampilkan dengan 3D yang seolah nyata, supaya publik semangat," katanya saat mengunjungi Destinasi Super Prioritas Borobudur dan sekitarnya, Kamis (19/12/2019).
Menparekraf, Whisnutama beserta Wamenparekraf, Angela saat kunjungan kerja di Candi Borobudur. Foto: Dok. Kemenparekraf
Dirinya menjelaskan, masterplan yang hanya berupa angka-angka akan membuat publik susah mencerna, mau jadi seperti apa tempat wisata tersebut. Dengan visual terbaik, nantinya akan memberikan imajinasi dan gambaran yang jelas.
ADVERTISEMENT
"Makin mudah terbayang atau makin mudah mengimajinasikan, maka publik makin ‘excited’. Dari gubernur sampai masyarakat setempat akan makin bersemangat untuk saling bekerja sama. Karena mereka tahu, oh nantinya kayak begini, lho," paparnya.
Menparekraf, Whisnutama beserta Wamenparekraf, Angela saat kunjungan kerja di Candi Borobudur. Foto: Dok. Kemenparekraf
Menurutnya, pengembangan suatu tempat wisata harus melibatkan masyarakat. Sebab, masyarakatnya sendiri yang akan menjadi pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Masyarakatnya pula yang langsung merasakan pendapatan dari pariwisata.
"Pariwisata itu kan intinya memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat," tegasnya.
Menparekraf, Whisnutama beserta Wamenparekraf, Angela saat kunjungan kerja di Candi Borobudur. Foto: Dok. Kemenparekraf
Wishnutama memberikan pengalamannya saat merancang opening Asian Games 2019. Saat itu, dia menampilkan visualisasi berupa imajinasi lebih dulu baru teknisnya.
"Pada saat saya bikin opening Asian Games tidak teknis dulu, tapi imajinasinya dulu. Saya jelaskan dengan detail dan jadinya semangat. Itu namanya psikologi komunikasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Memang, Badan Otorita akan mengeluarkan banyak biaya untuk menampilkan masterplan dengan bentuk visual. Tapi ke depannya, itu memudahkan Badan Otorita untuk mengembangkan rancangannya.
"Memang, cost animasi 3D mahal. Tapi percaya sama saya, setelah itu semua tugas akan lebih mudah," tutupnya.