Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
20 Tahun Eksis, JF3 Fokuskan Sustainability dan Pemberdayaan Fashion Lokal
2 Juli 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tekad Summarecon untuk mendorong industri fashion Tanah Air sudah merekah sejak 20 tahun lalu. Pada 2004, Summarecon bergandengan tangan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadirkan festival fashion pertamanya: Jakarta Fashion and Food Festival (JF3).
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, JF3 menjadi gelaran tahunan yang dinanti-nanti para perancang mode dan pencinta fashion Indonesia. JF3, salah satu festival mode terbesar di Tanah Air, selalu melibatkan penggiat fashion lokal dan membuka peluang besar bagi mereka yang berprestasi.
Ratusan perajin, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga para desainer lokal berbakat unjuk gigi menampilkan karya terbaik mereka di panggung festival.
Diselenggarakan di Summarecon Mall, JF3 bertujuan untuk mendukung perekonomian bangsa lewat seni tekstil yang sarat akan inovasi dan adaptasi tren masa kini.
Tepat 20 tahun sejak JF3 pertama, Summarecon bersama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI akan kembali menghadirkan festival mode meriah ini pada 2024.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan perayaan dua dekade ini, JF3 kembali mengukuhkan komitmennya terhadap dunia fashion , UMKM, dan sustainability—satu unsur penting dalam keberlangsungan Bumi dan industri.
Komitmen keberlanjutan JF3
Industri mode merupakan salah satu penyumbang besar krisis lingkungan di Bumi. Limbah tekstil hingga polusi air yang akibat industri ini berdampak buruk pada keberlangsungan Bumi dan masyarakat.
Oleh sebab itu, JF3 semakin meneguhkan fokusnya pada sustainability (keberlanjutan) dan pemberdayaan. Selain memberdayakan potensi kreatif lokal lewat mendukung UMKM, JF3 juga mendorong pemanfaatan bahan daur ulang demi meminimalisasi dampak lingkungan akibat industri fashion Tanah Air.
Untuk merealisasikan tujuan mereka, F3 menjalankan sejumlah program khusus. Mulai dari membangun kemitraan hingga menciptakan kegiatan inkubasi, intip tiga program sustainability dan pemberdayaan yang dilaksanakan oleh JF3.
ADVERTISEMENT
1. Kerja sama dengan brand berkonsep sustainable fashion
Tahun 2023, JF3 menjalin kerja sama dengan brand lokal Controlnew (CTRL+N) sebagai bentuk kontribusi pada keberlanjutan. Jenama fashion ini berfokus pada sustainable fashion lewat penggunaan limbah kain sebagai bahan utama produk fesyen mereka.
Dengan konsep upcycle atau daur naik, Controlnew mengubah limbah kain menjadi produk-produk handmade baru, otentik, dan ekspresif. Mereka turut bekerja sama dengan Setali Indonesia, mengusung tema Reuse and Reboot.
2. Berdayakan UMKM lokal
JF3 andil dalam memberdayakan talenta-talenta lokal lewat Fashion Village. Ini merupakan program yang diikuti oleh pelaku UMKM dan insan fashion lokal yang memberikan dampak nyata secara sosial dan ekonomi.
Di rangkaian acara ini, pengunjung JF3 bisa mendapatkan langsung item fashion lokal yang kualitasnya sudah dikurasi dengan baik, termasuk wastra seperti kain batik dan tenun. Mengawinkan dengan konsep sustainability, Fashion Village juga memberikan edukasi kepada pencinta fashion soal keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
JF3 juga bermitra dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) dalam mengasah keterampilan pelaku fashion lokal. Lewat kolaborasi ini, para perajin dapat menyalurkan hasil karya mereka sesuai dengan permintaan skala nasional maupun internasional.
3. Mengasah potensi lokal untuk maju ke pasar internasional
JF3 turut mendorong UMKM dan pelaku fashion lokal untuk maju ke kancah internasional lewat program inkubasi, PINTU Incubator. Program ini dibentuk atas kerja sama JF3 dan LAKON Indonesia dengan Kedutaan Besar Prancis lewat Institut Francais d’Indonesie (IFI).
PINTU Incubator menawarkan mentoring bagi para pelaku industri mode Indonesia. Bahkan, pada 2023, program ini sukses mengantarkan lima brand lokal ke panggung fashion Prancis, yaitu Apakabar, Parapohon, Tenun Imam, Tenun Lurik Achmad, dan LAKON Indonesia. Kelimanya hadir di Trade Show di Paris dalam acara Premiere Classe pada 3–6 Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, PINTU Incubator kembali mengirim empat brand lokal, yakni Bertjorak, Fuguku, Apakabar, dan LAKON Indonesia ke Premiere Classe pada 29 September–2 Oktober. Premiere Classe adalah pameran fashion di Prancis yang sudah berlangsung selama 30 tahun dan dikenal dengan kurasi yang ketat.