25 Tahun Kematian Putri Diana, Penggemar yang Berduka Tinggalkan Karangan Bunga

1 September 2022 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar dan bunga ditinggalkan untuk mengenang mendiang Putri Diana di sekitar monumen Api Liberty di Paris, Prancis.  Foto: Sarah Meyssonnier/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dan bunga ditinggalkan untuk mengenang mendiang Putri Diana di sekitar monumen Api Liberty di Paris, Prancis. Foto: Sarah Meyssonnier/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepergian Putri Diana, ibunda dari Pangeran William dan Pangeran Harry, masih menyisakan duka mendalam bagi para penggemarnya; tak terkecuali para penggemarnya di Inggris dan Prancis. Kendati Putri Diana sudah meninggal 25 tahun lalu, para penggemarnya tetap berbondong-bondong memberikan penghormatan kepada sang “Putrinya Rakyat” tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, pada Rabu (31/8), para pelayat di Prancis berkumpul di jembatan di atas Pont de l'Alma, terowongan yang menjadi lokasi kecelakaan fatal Putri Diana pada 1997 silam. Jembatan yang berlokasi di Kota Paris, Prancis itu dipenuhi dengan bunga dan pesan penghormatan untuk mendiang Putri Diana.
Gambar dan bunga ditinggalkan untuk mengenang mendiang Putri Diana di sekitar monumen Api Liberty di Paris, Prancis. Foto: Sarah Meyssonnier/REUTERS
Para penggemar Putri Diana juga memenuhi lokasi Flame of Liberty dengan bunga-bunga segar dan foto sang Putri. Flame of Liberty yang berlokasi di ujung utara terowongan Pont de l’Alma tersebut memang menjadi lokasi memorial tak resmi untuk mengenang kematian Putri Diana yang tragis.
Salah satu poster yang dipajang oleh para penggemar di Flame of Liberty tampak bertuliskan “Deja 25 ans” yang berarti “25 Tahun sudah”. Dikutip dari Reuters, pesan tersebut ditinggalkan oleh seorang penggemar Putri Diana yang bernama Monique asal Luksemburg.
Seorang wanita meletakkan bunga pada peringatan 25 tahun kematiannya, di luar Istana Kensington, di London, Inggris. Foto: Peter Nicholls/REUTERS
Sejumlah penggemar pun mengungkapkan alasan mengapa kepergian mantan istri Pangeran Charles ini meninggalkan duka mendalam di hati mereka. Dikutip dari AFP, seorang pria bernama Claude Gautier menyebut Putri Diana sebagai seorang selebriti dunia.
ADVERTISEMENT
“Ia merupakan pribadi yang classy, sporty, dan elegan. Semua orang merasa sedih. Bunga-bunga yang saya tinggalkan untuk dia saya letakkan di dalam [hati saya],” ungkap Claude.
“Bunga-bunga di sini akan layu, tetapi bunga yang ada di hati saya untuk sang Putri tidak akan mati,” imbuhnya.

Kesedihan para pelayat di Inggris

Penghormatan kepada Putri Diana, pada peringatan 25 tahun kematiannya, terlihat di luar Istana Kensington, di London, Inggris. Foto: Peter Nicholls/REUTERS
Kepedihan atas kepergian Putri Diana turut dirasakan di tanah kelahirannya, Inggris. Sama seperti di Prancis, para pelayat tak berhenti mendatangi Istana Kensington, kediaman sang Putri saat masih menjadi anggota Keluarga Kerajaan Inggris.
Di depan istana yang berlokasi di Kota London ini, mereka menaburkan bunga, meninggalkan buket dan karangan bunga, foto-foto, serta membentangkan spanduk bergambar Union Jack (bendera Inggris Raya) lengkap dengan angka “1997”, tahun kematian sang Putri. Bahkan, seorang penggemar berat Kerajaan Inggris bernama John Loughrey rela membawa satu porsi kue besar berbentuk persegi yang dilengkapi dengan foto Putri Diana.
Penghormatan kepada Putri Diana, pada peringatan 25 tahun kematiannya, terlihat di luar Istana Kensington, di London, Inggris. Foto: Peter Nicholls/REUTERS
Dilansir AFP, seorang pelayat bernama Julie Cein menegaskan bahwa kenangan bahagia dan peninggalan positif dari sang Putrinya Rakyat sangat penting untuk selalu diingat.
ADVERTISEMENT
“Semasa hidup, Putri Diana menunjukkan empati, hati yang baik, serta perhatian kepada semua orang, tanpa memandang kelas sosial mereka di masyarakat,” tegas Julie Cein kepada AFP di London.

Kepergian Putri Diana 25 tahun silam

Putri Diana berbincang dengan anak-anak, 06 November 1989, saat berkunjung ke sekolah internasional Inggris di Jakarta. Foto: KRAIPIT PHANVUT / AFP
Dilansir Reuters, pada 31 Agustus 1997, Putri Diana mengalami kecelakaan mobil di terowongan Pont de l’Alma, Paris, Prancis. Saat itu, Putri Diana bukan satu-satunya orang yang berada di dalam mobil tersebut. Ia bersama kekasihnya, Dodi al-Fayed, tengah berupaya menghindar dari para fotografer yang mengejar mobil mereka.
Penghormatan kepada Putri Diana, pada peringatan 25 tahun kematiannya, terlihat di luar Istana Kensington, di London, Inggris. Foto: Peter Nicholls/REUTERS
Ketika kecelakaan terjadi, limosin yang ditumpangi oleh Putri Diana dan Dodi al-Fayed tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Sang putri meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.
Menurut People, kabar kematian Putri Diana dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Robin Cook, pada 31 Agustus 1997. “Saya sangat terkejut ketika mendengar berita tersebut. Pikiran kami tertuju pada anak-anak dan keluarganya, dalam suasana penuh duka ini.”
ADVERTISEMENT