4 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Sulit Mencintai Diri Sendiri

8 Mei 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, sudah banyak seruan self-love yang mengajak para perempuan untuk mencintai diri sendiri. Ini tentunya merupakan hal yang sangat baik, mengingat self-love akan menciptakan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Namun, meski ajakan self-love sudah ramai disiarkan, nyatanya masih banyak perempuan yang kesulitan untuk menerima dirinya sendiri.
Ladies, kampanye self-love ini tidak akan pernah ada jika semua perempuan sudah mencintai diri mereka sendiri sejak awal. Ya, permasalahan rendah diri cenderung sudah mengakar di banyak perempuan, membuat self-love menjadi tindakan yang sulit untuk dipraktikkan.
Nah, apa saja yang menyebabkan banyak perempuan masih menemui kesulitan untuk mencintai diri sendiri? Simak penjelasan di bawah ini, yang telah kumparanWOMAN rangkum dari berbagai sumber.

1. Fenomena “negativity bias”

Ilustrasi perempuan menyendiri. Foto: Shutter Stock
Mengutip Psychology Today, manusia memiliki fenomena yang disebut sebagai “negativity bias.” Ini adalah fenomena ketika manusia cenderung lebih berfokus dan mementingkan hal-hal negatif ketimbang hal positif atau netral di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, banyak perempuan yang memiliki mindset negatif yang membuat kita cenderung merendahkan diri sendiri. Contohnya, mungkin kita tumbuh besar dalam lingkungan yang keras, sehingga secara tak sadar menciptakan pemikiran bahwa kita tidak pantas untuk bahagia dan dicintai.
Dikutip dari Psychology Today, fenomena ini berawal dari nenek moyang kita yang memiliki kemampuan survival atau bertahan hidup dengan cara menghindari hal-hal yang dianggap berbahaya dan berpotensi melukai diri.

2. Lingkungan yang kurang mendukung

Ilustrasi rekan kerja toxic Foto: Shutterstock
Faktor eksternal ternyata juga menjadi penyebab banyak perempuan yang kesulitan mencintai diri sendiri, Ladies. Dikutip dari Dr Christina Hibbert, lingkungan yang kurang mendukung, seperti lingkungan yang masih dipenuhi judgement, bias, dan standar kecantikan yang toxic mampu menghambat upaya seorang perempuan dalam menerima dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Lingkungan yang toxic ini justru bisa menciptakan adanya self-doubt atau keraguan pada diri sendiri, yang semakin menyulitkan proses untuk mencapai self-love.
Namun, bukan berarti kita harus selalu tunduk pada lingkungan seperti ini, Ladies. Hal ini bisa dimulai dengan berani mendobrak bias-bias yang ada, sehingga akan lebih banyak lagi perempuan yang meyakini bahwa mereka adalah pribadi yang pantas dicintai.

3. Adanya perspektif self-love sama dengan narsistik

Ilustrasi perempuan. Foto: Shutter Stock
Salah satu hal yang menghambat perempuan dalam mempraktikkan self-love adalah meluasnya pemahaman bahwa self-love, atau mencintai diri sendiri, sama dengan sifat narsistik. Padahal, keduanya merupakan konsep yang sangat berbeda, Ladies.
Dikutip dari Your Tango, dalam bahasa Inggris, kata self-love ternyata masih bersinonim dengan “narcissism” (narsistik) dan “vanity” (kesombongan). Ini menunjukkan bahwa di masyarakat, kedua konsep ini masih dianggap sama dan sudah mengakar. Masih adanya pemahaman seperti ini justru membuat semakin banyak perempuan takut untuk mencintai diri sendiri, karena takut dianggap sombong atau narsistik.
ADVERTISEMENT
Ladies, mencintai diri sendiri adalah tindakan menerima dan menghargai diri sendiri, baik kelebihan maupun kekurangannya, dengan tangan terbuka. Sedangkan narsistik adalah kepedulian terhadap diri sendiri secara berlebihan, yang ditandai dengan sikap arogan dan egois. Jadi, jangan takut untuk mencintai diri sendiri, ya!

4. Kepercayaan bahwa self-love sama dengan kegiatan self-care

Ilustrasi Perempuan Merawat Kulit. Foto: Shutter Stock
Di tengah masyarakat, masih banyak yang memahami self-love sebagai tindakan self-care. Dikutip dari Your Tango, rasa mencintai diri sendiri tidak bisa diciptakan oleh aktivitas seperti pergi ke salon, berlibur hingga menghamburkan uang, atau melakukan perawatan tubuh sedemikian rupa. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan self-care, atau merawat diri sendiri, bukan tindakan self-love.
Tentu saja, salah satu bukti bahwa kamu mencintai diri sendiri adalah dengan merawat tubuh dan menghargai perjuanganmu.
ADVERTISEMENT
Namun, mencintai diri sendiri bukan berarti kamu harus selalu menuruti ego dan membeli ini-itu. Jika kamu merasa bersalah atau merasa tidak enak hati setelah menghamburkan banyak uang untuk dirimu sendiri, kamu justru sedang “menyiksa” diri sendiri.
Oleh karenanya, lakukan hal-hal sederhana yang masih mampu kamu lakukan. Hargai diri sendiri dengan cara-cara yang simpel, tetapi membuat kamu rileks dan bahagia. Kata-kata pujian dan afirmasi terhadap diri sendiri juga merupakan bentuk self-love, lho.