Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
5 Alasan Perempuan Lebih Berisiko Mengalami Penyakit Jantung
7 Oktober 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Penyakit jantung merupakan salah satu penyumbang angka kematian terbesar di dunia. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes, mengatakan berdasarkan Sample Registration System (SRS) pada tahun 2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak kedua setelah stroke.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dikutip dari Medline Plus penyakit jantung pada perempuan juga lebih jarang disadari dibandingkan dengan laki-laki. Pasalnya ada beberapa kasus di mana tanda-tanda penyakit jantung pada perempuan lebih sulit dikenali dibandingkan pada laki-laki. Bahkan beberapa kasus menunjukkan gejala pada perempuan juga bisa lebih sulit untuk didiagnosa.
Alasan perempuan lebih berisiko alami penyakit jantung
Ada beberapa alasan mengapa penyakit jantung lebih berisiko dialami perempuan, di antaranya:
1. Atypical symptoms
Mengutip Beaumont Health, penyakit jantung pada laki-laki biasanya ditandai dengan gejala klasik, yakni nyeri dada atau sesak. Di sisi lain, penyakit jantung pada perempuan sulit dikenali karena lebih sering ditandai dengan atypical symptoms, seperti sesak napas atau nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas atau punggung.
ADVERTISEMENT
2. Fluktuasi hormonal
Dikutip dari University Hospitals, perubahan kadar hormon perempuan dapat memperburuk gangguan irama jantung dan penyakit arteri koroner, terutama selama masa menopause. Di masa ini, perempuan memiliki kadar estrogen yang lebih rendah.
Hal ini pun bisa meningkatkan risiko penyakit jantung karena adanya penyumbatan di pembuluh darah yang lebih kecil. Penyumbatan ini dapat membatasi suplai darah ke jantung, namun sayangnya tidak menunjukkan gejala yang nyata. Oleh sebab itu, sebagian perempuan sering tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit jantung.
3. Stres dan depresi
Mengutip University Hospitals, kesehatan jantung perempuan lebih terpengaruh oleh stres dan depresi daripada laki-laki. Secara khusus, saat stres perempuan lebih berisiko alami broken heart syndrome atau kardiomiopati stres. Jika tidak ditangani dengan serius, kondisi ini bisa memicu gagal otot jantung yang parah. Kondisi broken heart syndrome ini paling sering terjadi pada perempuan setelah menopause.
ADVERTISEMENT
4. Diabetes
Dikutip dari University Hospitals, perempuan dengan diabetes memiliki risiko lebih besar untuk penyakit jantung daripada laki-laki dengan diabetes. Penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, juga dapat menimbulkan peningkatan risiko penyakit jantung pada perempuan.
5. Perbedaan biologis
Mengutip Beaumont Health, perempuan arteri yang lebih kecil daripada laki-laki. Hal ini membuat beberapa jenis penyakit arteri koroner berkembang secara berbeda dan lebih menyebar di tubuh perempuan.
Faktor risiko penyebab penyakit jantung pada perempuan
Nah, untuk itu, penting mempelajari tentang risiko penyakit jantung pada perempuan. Simak penjelasan lengkapnya seperti kumparanWOMAN rangkum dari Mayo Clinic berikut ini, ya.
1. Menopause
Perempuan dapat berisiko alami penyakit jantung di usia berapa pun. Namun, risiko ini akan meningkat setelah perempuan alami menopause yang biasa terjadi di umur 55 tahun.
ADVERTISEMENT
Sebelum menopause, tubuh memiliki banyak estrogen (hormon seks perempuan) yang berguna untuk mencegah penyakit jantung. Setelah alami menopause, kadar estrogen turun dan risiko penyakit jantung pun meningkat.
2. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga bisa meningkatkan risiko perempuan untuk alami penyakit jantung. Misalnya ketika orang tua sebelumnya pernah mengalami permasalahan penyakit jantung.
3. Diabetes
Perempuan dengan diabetes lebih berisiko untuk alami penyakit jantung daripada laki-laki dengan diabetes. Juga, karena diabetes dapat mengubah cara perempuan dalam merasakan sakit. Hal ini membuat perempuan tidak menyadari gejala penyakit jantung.
4. Stres emosional dan depresi
Stres dan depresi mempengaruhi risiko penyakit jantung pada perempuan. Ketika depresi, seseorang cenderung akan sulit untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Pada akhirnya ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Masalah kehamilan
Tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan dapat meningkatkan risiko jangka panjang perempuan. Kondisi ini juga membuat perempuan lebih rentan terkena penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Beberapa masalah lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan:
Nah, itu tadi penjelasan mengenai alasan yang membuat perempuan lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan laki-laki. Kamu juga sudah mengenal beberapa faktor risiko penyebab penyakit jantung pada perempuan.